Alice menatap nyalang sosok Karin yang hanya tersenyum remeh. Bocah keparat itu berani mengancamnya? Alice tersenyum setan, tanpa ragu memberikan tamparan keras pada wajah Karin hingga gadis itu menoleh ke samping. Sudut bibirnya berdarah dengan jejak tangan berwarna merah tercetak jelas di sana. Alice lagi lagi tersenyum penuh kemenangan. Karin hanyalah gadis lemah yang sok berani menentangnya. Hanya karena teman temannya Karin bisa seperti ini. Jika tidak, mungkin suatu saat nanti Karin akan babak belur di tangan Alice. Ia melirik Karin yang hanya mendengus kecil, meludahkan sejumlah darah lalu tersenyum tipis membuat Alice menaikkan sebelah alisnya. Karin benar benar cari mati dengan menatapnya penuh cemooh seperti itu.