Aksara menggandeng lengan Nathalie, menatapi matahari terbit yang amat indah dan sayang sekali jika dilewatkan. Walaupun udara amat dingin bak menusuk tulang, semuanya akan terbayarkan begitu melihat pemandangan ini.
Nathalie membalas, menggenggam jemari Aksara yang jauh lebih besar dari miliknya, keduanya saling melempar senyum, hirau akan angin yang masih terus berhembus, juga udara dingin yang amat menyengat.
Keduanya melangkah pelan menjauhi yang lain, tidak ingin momen seperti ini ada yang menganggu, Aksara hanya ingin berdua dengan Nathalie, berbincang tentang banyak hal hingga matahari benar terbit di langit, "Jangan senyum,"
Gadis itu menyernyit, "Kenapa?" tanyanya pelan, udara masih dingin, bahkan ketika ia berbicara, uap terlihat keluar dari mulutnya, "Bukannya bagus? Itu artinya aku bahagia sama kamu,"
Sang pemuda terkekeh, menundukkan badannya agar wajah mereka sejajar tingginya, "Mataharinya bakalan iri sama kamu karena kalah cerah sama senyummu,"