Nathalie menatap pemandangan di hadapannya, hamparan perkebunan teh yang lebat. Warna hijau terbentang sepanjang mata memandang. Nathalie menyukainya. Telebih dengan udara pegunungan yang sejuk dan menenangkan.
Aksara tersenyum melihat kekasih cantiknya itu, segera memeluk tubuh kecil sang gadis dari belakang lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sempit Nathalie, "Enak ya di sini,"
Nathalie mengangguk, "Pengen punya rumah di sini deh Sa,"
"Besok kalo kita nikah bikin rumah di sini mau nggak?" Aksara mengeratkan pelukannya, menghirup dalam dalam aroma gadisnya, "Di sini enak kan katamu,"
"Ya ih tapi masih lama. Belum lulus SMA udah mikir nikah nikah aja kamu,"
"Loh namanya realistis dong. Berpikir jauh ke depan,"
"Nggak gitu juga konsepnya Sa," Nathalie sedikit mendengus, "Tapi di sini dingin banget ya,"
"Ya kan di puncak jelas dingin dong," balas pemuda itu seraya terkekeh, "Kamu masih mikirin omongan Maya?"