"Halo gue boleh gabung nggak?"
Ketiganya menoleh dengan cepat dan mendapati Sherlin tengah tersenyum ke arah mereka dengan segelas kopi di tangannya.
Ardi tersenyum iblis, menatap Raka dan Aksara bergantian sebelum mempersilahkan gadis itu duduk, "Lo Sherlin kan? Anak SMK 4 jurusan kecantikan?"
"Iya lo Ardi kan anak Smansa,"
Ardi mengangguk singkat, "Bagi kontaknya Angel brok,"
"Nih," Aksara menyerahkan ponselnya kepada Ardi tanpa pikir panjang, "Itu Nath yang ngesave nomornya. Gue mah ogah males,"
Raka mendengus, "Lo mah apa apa males. Ngunyah males, napas males, semoga elo di caplok megalodon,"
"Doa lo jelek amat awas mental," dengus Aksara, "Udah jam 10 Nath udah tidur belum ye,"
"Katanya mau nginep di rumah gue jadi nggak lo pada?" tanya Raka, "Bokap nyokap nggak ada di rumah. Males banget gua sepi,"
"Ya udah sekalian nyoba lapangan futsal baru di rumah lo aja," jawab Ardi seraya menyerahkan ponsel Aksara pada sang empunya, "Gue ngabarin nyokap dulu,"
"Lo Sa gimana?"