Tiba-tiba, Fuyuki terbatuk ..., batuknya mengeluarkan darah! Itu membuat mereka bertiga kaget, sekaligus Fuyuki sendiri.
"Are!? Apa yang terjadi padaku?" gumamnya pelan.
"...."
Dadanya terasa sesak sehabis ditekan, terasa ada yang mengganjal juga ditenggorokan.
"Sungguh, rasanya tidak enak." Dalam hati Fuyuki yang kemudian demamnya semakin menjadi.
"Fuyuki!" seru Ayami yang memandang Fuyuki dengan ekspresi penuh kekhawatiran itu. Sembari bimbang dan panik, Ayami mencoba menenangkan Fuyuki dengan memegang pundaknya.
"Fuyuki ...." Ucap Ayami lirih di dekat wajah Fuyuki yang tampak berkeringat dingin itu, Ayami tak kuasa melihatnya, dia memegang keningnya kembali yang memunculkan wajah Fuyuki berwarna kemerahan.
Dahak dan cairan merah terang yang kental itu keluar keluar dari mulutnya itu, terlihat seolah-olah dia memiliki penyakit yang parah. Fuyuki menampungnya dengan tangannya.
'Tubuhku serasa lemas ....'
"...."