"wkokwowkwoow"
notif WA ku berbunyi. terlihat nama di layar atas hp ku, LEO. seseorang yang selalu ada di fikiran ku sejak 3 tahun yang lalu. sejak pertama kali aku melihat nya di depan kos teman ku.
aku jatuh cinta pada nya pada pandangan pertama. kupikir kata - kata itu hanyalah omongan gombalan biasa, kini aku mempercayai nya. pertama kali melihat nya adalah ketika teman kelas ku mengambil tugas ke tempat teman ku dan kebetulan aku dan teman - teman ku kumpul untuk mengerjakan tugas yang akhirnya berubah menjadi perdrakor-an.
saat itu seharus nya yang keluar dari kos an adalah si okta, tapi karna lelah nya nugas plus kejar tayang drakor semua teman ku akhirnya tertidur dan akhirnya aku yang harus keluar memberikan tugas itu ke teman kelompok kami si bang Satrio. dia adalah angkatan kami yang paling tua, yah bisa di bilang dia calon mahasiswa abadi.
tiinn tiinn..
ku dengar klakson motor bang Satrio mulai tak sabaran. aku buru buru keluar sambil membenar kan rambut ku. aku yakin sekali wajah ku pasti sangat kusut sekarang. untung nya aku adalah tipe yang bodo amat dengan penampilan.
ku lihat dari jendela ruang tamu kos, bang Satrio membawa teman lelaki nya.
tinn.. tiinn..
" sabar siihh.. " ucap ku kesal sambil membuka pintu.
"ih lama nya nil, mana si okta? "
"pada tidur semua di kamar.. nih bang sat.. " ucapku menjulurkan tugas kelompok kami.
ku dengar teman bang satrio ini terkekeh pelan mendengar ucapan ku.
"ih biasa kali nil ngomong nya.. "
"udah biasa ini.. "
kulirik sekilas teman nya yang sedang duduk di boncengan belakang motor nya.
putih, alis tebal, tinggi, rambut sedikit gondrong ala ala oppa korea.
buset tipe gue banget. batin ku.
"kenalin ini Leo teman ku dia mau ikut tugas kelompok kita gak papa kan? " ucap bang Satrio ketika menyadari aku menatap teman nya terus.
kini teman nya yang bernama Leo itu menatap ku sambil tersenyum. saat itulah aku menyukai nya pada pandangan pertama. mulai dari hari itu akhirnya kami menjadi dekat dan selang 3 bulan kemudian. dia ternyata sudah memiliki kekasih saat itu, tapi mereka LDR dan tidak pernah sekalipun sebelum nya bertemu. hanya kenal di medsos.
cinta bertepuk sebelah tangan itu lah aku. teman teman kami semua nya tau kalau aku suka dengan nya dan akhirnya aku hanya menjadi bulan bulanan teman teman nya. aku semakin dekat dengan Leo bahkan setiap hari pasti kami bertemu. aku selalu mencari cara untuk bisa bersama nya salah satu nya ikut main game yang di main kan. mulai dari situ dia sering mengajak ku untuk ke game net. kadang saat sedang main bersamaku pacar nya menelpon. setiap kali pacar nya nelpon pasti aku disuruh diam, hingga aku tau kalau pacar nya ternyata cemburu dengan ku. tak lama kemudian dia akhirnya putus dengan pacar nya karna rasa cemburu nya padaku.
baru kali itu aku melihat Leo sedih dan galau. dia bilang kalau pacar nya mengaku mendua dari nya sejak 3 bulan yang lalu. aku hanya bisa menghibur nya sebisa ku dengan mengalihkan perhatian nya. seminggu setelah putus akhirnya ku beranikan untuk menembak nya. dan aku di tolak.
malu rasa nya untuk bertemu dengan nya lagi, tapi dia selalu jail dengan ku. dia selalu mengejek ku yang ketahuan suka dengan nya. hingga akhirnya cinta ku terbalaskan. seminggu setelah penolakan itu dia menyatakan perasaan nya.
hari hari yang kulalui bersama nya sangat lah indah. itu kali pertama nya aku jatuh cinta, jika di tanya dia adalah cinta pertama ku. tapi bukan pacar pertama ku. aku sangat bahagia bersamanya, sampai aku sangat ingin menikah dengan nya.
"pacaran itu tujuan nya cuman 1 yaitu putus.. "
"wah wahhh kamu mau di putusin yo.. " ucap bang satria waktu itu ketika mendengar ucapanku.
Leo lantas menatap ku bingung.
"iya putus.. akhir dari pacaran itu ya putus, entah putus untuk berpisah atau putus untuk menikah..." jelasku.
Leo dan bang Satrio menatap ku dengan tatapan bingung.
"ya kalo kita nikah berarti udah gak pacaran lagi kan.. " ucapku gemas karna melihat ekspresi mereka yang lemot.
"oalahh.. aneh lu nil.. " ucap bang Satrio
"otak lu aja yang gak nyambung.. pokok nya aku mau nya putus sama Leo karna kami mau nikah.. " ucap ku kesal membalasi perkataan bang Satrio. Leo tertawa melihat kami berdua sambil menggengam tangan ku.
******
"lagi ngapain nil? "
notif WA ku berbunyi lagi. rasa nya tetap sama, rasa pertama ini ada hingga sekarang kami berpisah. aku sangat merindukan nya. hanya dengan satu notif dari nya mampu membuat dunia ku jungkir balik. mampu menghancurkan semua pertahananku.
mengapa? mengapa dia harus datang lagi sekarang di waktu yang tidak tepat? kenapa dia datang terlambat?
kami baru putus sekitar 5 bulan yang lalu. awal awal nya hubungan ku langgeng dan baik baik saja dengan nya. dia adalah tipe cowok cuek, romantis dan perhatian yang pernah ku temui. tapi semua berubah ketika jarak memisahkan kami. aku harus kembali ke kampung halaman ku di kalimantan karna sudah menyelesaikan pendidikan ku sedangkan dia tetap di pulau jawa.
aku tetap yakin LDR bukan lah masalah besar. dia pun awal nya begitu. tapi jelang 1 tahun LDR dia mulai berubah, dia sangat aktif main game sedangkan pesan ku kini mulai lama di balas. hubungan kami pun akhirnya sering mengalami putus nyambung. dan terakhir kalinya aku mutusin dia 5 bulan yang lalu dan dia pun setuju.
alasan ku memutuskan nya sama seperti perempuan pada umum nya. sama seperti milea memutuskan dilan karna ingin dia berhenti dari geng motor nya. dan aku memutuskan nya karna ingin dia berhenti main game dan fokus kuliah nya dan hal lain nya.
sempat rasanya ingin aku membujuk nya untuk balikan lagi seperti biasa nya. tapi sekarang aku terlalu jaim, apalagi saat dia bilang.
"paling nanti km ngajak balikan lagi.. "
kuputuskan hanya menunggu nya. menunggu nya menepati janji nya untuk serius dengan ku. yang membuatku bertahan untuk tidak mengajak nya balikan adalah omongan nya saat itu.
"aku gak mau lagi balikan.. kalau kita emang jodoh ntar ada aja aku kesitu datengin kamu.. tunggu aja.. "
omongan itu terus yang berputar putar di kepala ku saat aku merindukan nya. setelah kami putus hampir 2 bulanan dia tidak pernah menchat ku lagi. hingga akhirnya hari ini dia mengomen status wa ku. hal yang kutunggu tunggu.
hati ku sangat gundah saat melihat chat nya, rasa nya pingin sekali menemui nya dan memukul mukul nya. kenapa baru sekarang? aku menarik nafas pelan dan mencoba menenangkan hati ku.
ku ketik dengan perlahan balasan yang akan ku kirim ke dia, ku lihat lihat terus tulisan itu dan akhirnya ku kirim kan.
"leo.. minggu depan aku nikah.. "