Chereads / CINTA, TAKDIR dan KARMA YUDHA / Chapter 17 - Cerita 16 (Tamat)

Chapter 17 - Cerita 16 (Tamat)

"iya bos ada yang bisa dibantu?" tanya didi saat masuk keruangan yudha,

"ayo masuk di, ada yang akan aku bahas denganmu, jadi begini di.. aku" kata yudha tapi belum selesai bicaranya didi telah memotongnya, saat didi sedang bicara dengan yudha dia melihat ada sesuatu yang aneh pada bosnya.

"sebentar bos..mohon maaf ya bos.. apa dileher bos itu cupang?" tanya didi penasaran dia semakin maju mendekat kearah bosnya,

"maksudnya?" yudha bingung, tapi didi telah tersenyum lebar,

"oh.. jadi karena itu ya kenapa bos terlambat hari ini, kupikir patah hati karena lily menikah.. ternyata ada yang lain.." kata didi menggoda bosnya

"cupang dileherku?" dan yudha langsung memeriksa lehernya seperti yang dikatakan didi dengan kamera hpnya.

"iya bos, emang tadi pagi nggak sempat mengaca ya bos? Perkembangan baru nie" didi tertawa  

"ach..!! dasar anak itu.." kata yudha kesal dan dia mulai menelpon.

"dimana kamu? Keruanganku sekarang.." kata yudha pada orang yang ditelponnya. Didi yang sedang senyum-senyum jadi penasaran dengan perkataan yudha,

"pacar barumu yud.. karyawan disini?.." tanya didi,

"di, aku rencana mau ambil cuti seminggu atau dua minggu gitu..jadi.." kata yudha mengabaikan pertanyaan didi.

"WHAT!! Cuti lagi yud? Bukannya kamu baru ambil cuti dua minggu yang lalu.. kamu ini mau kerja apa nggak sih.." didi kaget dengan perkataan yudha tadi.

"iya itu rencananya..jadi untuk sutradara difilm terbaru itu jangan aku lagi, kita akan mencari orang untuk pekerjaan itu" kata yudha, dan bersamaan itu lily telah masuk kedalam ruangan yudha. Didi dan yudha secara bersamaan memandang orang yang masuk kedalam ruangan itu.

"lily?! Heiii... pengantin kita apa kabarmu? Menikah nggak pakai undang-undang kita ya.." sapa didi secara otomatis saat melihat lily.

"pak didi tahu dari mana aku menikah?.. Iya pak di.. pestanya hanya sederhana, hanya mengundang keluarga dekat aja pak.." kata lily dan tersenyum

"lalu kanapa pengantin kita disini? Jangan bilang kamu melarikan diri dari perkawinan.."

"oh itu pak.. kebetulan aku libur, aku hanya kangen dengan teman-teman, tapi tadi di panggil bos untuk kesini.." kata lily dan langsung menatap kesal pada yudha.

"emang kenapa sih panggil aku kesini?" tanya lily pada yudha, dan didi menatap yudha dan lily secara bergantian ingin tahu apa yang terjadi.

"kau lihat ini..apa yang kau lakukan.. aku ada rapat dengan klien siang ini.." yudha menunjukan merah-merah dilehernya pada lily dan dia terlihat kesal, tapi lily hanya tertawa.

"kamu yang duluan.. aku hanya membalas yeeee" lily tertawa dan menutup wajahnya yang memerah malu.

"Kesini Kamu!!" geram yudha marah, tapi terlihat jelas kalau dia hanya berpura-pura marah, matanya berbinar nakal.

"ehem.. ehem.. kalau begitu aku pamit dulu, nggak usah dijelaskan yud, aku bisa mengerti dengan melihat benda berkilau dijarimu, tapi ingat kau berhutang undangan pada kita semua.." kata didi dan beranjak meninggalkan ruangan yudha,

"eh sebelum pergi, aku hanya mengingatkanmu bos.. ini bukan kamar pengantin, dan ingat banyak pegawai disini.. kalau bisa jangan mengeluarkan suara.." goda didi dan dia langsung pergi, dan menutup rapat ruang kerja yudha.

EPILOG

"apaan sih..pokoknya aku nggak terima..masa aku jadi jelek kayak itu.." protes lily pada yudha mereka berdua sedang menonton film animasi terbaru yang diproduksi perusahaan yudha. film animasi itu angkat yudha dari kehidupan sehari-hari lily bersama putra mereka.

"iya tapi jangan kencang-kencang protesnya, anak kita bisa bangun.." kata yudha menenangkan lily, kemudian dia berjalan kekamar tempat anak mereka sedang tidur untuk memeriksanya.

"kau lihat anakmu itu.. super aktif, bahkan sedang tidurpun dia tak bisa diam, padahal dia sekarang telah berumur delapan tahun, seharusnya sudah lebih tenang.. ada saja hal yang ingin dia buatnya.." kata lily setengah berbisik setelah dia menyusul suaminya.

"mungkin kalau dia sudah punya adik baru dia bisa lebih tenang.." kata yudha menggoda istrinya.

"oh yaa... dan kamu akan membuat film dengan tokoh utamanya jadi lebih jelek lagi dengan dua anak yang super aktif.." kata lily cemberut. Dan yudha tertawa, tapi segera dicubit oleh lily karena suaranya yang keras.

"tega ya buat istri jadi terlihat jelek.." yudha senyum-senyum mendengar perkataan lily.

"tapi film animasinya laku.. banyak penontonnya.. jadi aku bisa mengabulkan apapun permintaan istri tercintaku.. " yudha memeluk istrinya dari belakang dan mencium rambutnya, kebiasaan yang paling sering yudha lakukan.

"serius aku bisa minta apa saja?" tanya lily antusias, dan dijawab yudha dengan mengganggukkan kepalanya.

"aku ingin buka klinik.. seperti teman-temanku yang lain..boleh?" lily dan menatap penuh cinta pada suaminya.

"kalau itu.. aku nggak setuju.. maaf ya sayangku.. aku dan anakmu sangat membutuhkanmu dirumah, kerja siang dirumah sakit ajakan cukup..aku nggak mau kau terlalu capek.." kata yudha membujuk lily, yudha terkadang merasa bersalah pada lily karena terlalu mengatur dan menguasai. dulu sewaktu yudha masih pacaran dengan susan dia selalu marah dan kesal karena susan selau mengatakan dia tak pernah punya waktu dan selalu ingin mengaturnya. tapi sekarang saat dia telah menikah dengan lily, yudha yang selalu protes kalau istrinya tak punya waktu buat dia..

karma, takdir dan cinta terkadang itu bukan hanya sekedar mitos..

Tamat..

Semoga ceritanya bisa menghibur.