Sepertinya tuhan berpihak kepada Ana. Dari arah berlawan datanglah sekertaris Dita sambil membawa botol air minum.
"Ana!" panggil Dita sedikit kencang.
"Kenapa kau disini?" tanya Dita setelah sampai di depan Ana sambil menatap kedua nenek sihir itu.
"Aku membuatkan minuman untuk tuan dan asisten Damian," jawab Ana sambil mengangkat nampan yang berisi 2 gelas.
"Ow.. cepatlah kembali nanti minumannya keburu dingin," ucap Dita menjelaskan kepada Ana.
"Iya mbak. Ana kembali duluan ya," pamit Ana.
"Iya dah.." balas Dita sambil melambaikan salah satu tangannya setelah melihat Ana pergi dari pantry.
"Kau!" ucap Dita dengan tegas sambil menunjuk wajah Reni.
"Apa pekerjaanmu disini hanya untuk menindas orang," ucap Dita mengejek kedua nenek sihir yang ada di didepannya itu.
"Kau!" balas ucap Reni dengan marah sambil bersiap menampar Dita tapi langsung di cegah oleh Ani.
"Jangan.. nanti kita akan dapat masalah lagi," ingat Ani kepada Reni sambil menggelengkan kepalanya pelan.