Alex merasa senang melihat tingkah Ana yang gugup sekali dengan situasi sekarang.
"Ana" panggil Alex sambil membalikkan badannya ke arah Ana.
"Eh.. i-iya tuan," jawab Ana dengan gugup.
Lalu Alex mendekatkan dirinya sangat dekat dengan Ana. Sedangkan Ana refleks memundurkan badannya ke belakang, hingga tak sadar jika ia sudah tidak dapat lagi menghindar.
"Ana" panggil Alex sekali lagi sambil melihat Ana dengan sorot mata khasnya.
"I-iya, tuan. Ada yang b-bisa saya bantu?" tanya Ana sambil mengalihkan wajahnya ke sembarang arah. Karena wajah Alex sangat dekat dengan wajahnya.
"Ana, jangan sampai terbuai dengannya lagi," batin Ana dengan perasaan campur aduk.
Alex lebih memilih tidak menjawab pertanyaan Ana. Ia lebih memilih melihat wajah Ana yang sangat natural tanpa polesan make up berlebihan.
"Cantik!" ucap Alex dengan lirih sambil mengangkat salah satu tangannya untuk menyentuh bibir Ana.