"Bocornya benar-benar tidak bisa ditampung ya" tanya Berli dengan raut wajah yang sudah tampak sedikit kebingungan.
Alan jadi terkekeh "kemarin seekor kucing bertengkar di atas loteng, jadi mungkin banyak yang bergeser dan juga pecah," jawabnya sembari menggelengkan kepalanya karena ia begitu takjub dengan tingkah Berli.
Alan menadapat banyakan penjelasan bibi penjaga rumahnya, rumahnya jadi terlihat sangat terawat meski akhirnya bermasalah pada loteng.
Berli mempoutkan bibirnya, dia memperhatikan atap rumah yang menetes kedalam rumah Alan, rumah ini sangat kecil.
"jadi bagaimana kita bisa tidur?"
Alan mengangkat kedua bahunya, lantai di rumah lamanya jadi basah semua, karena hujannya semakin deras.
Mereka berdua saling berpandangan dan tak lama tertawa bersama. "Kita harus cari tempat lain untuk tidur"
Berli mengangguk "tapi masalahnya di luar sedang hujan" dan didalam rumah lama Alan juga tidak ada payung.
"Kamu tunggu sebentar di sini, ya?" perintah Alan pada Berli.
