Kini Berli duduk di hadapan Alan "sejak kapan kamu jadi sangat menyebalkan seperti ini sih?"
Alan hanya mengangkat bahunya, dan menyuruh Berli untuk mendengarkan penjelasannya.
Tapi, seolah penjelasan Alan itu tak berarti, Berli hanya fokus pada wajah Alan yang sangat tampan.
"Lian berhenti liatin aku kayak gitu" Alan mengangkat wajahnya dan jarak wajah mereka sangat dekat, mengingat Berli sejak tadi memajukan secara perlahan wajahnya.
"Bukannya tadi kamu yang bilang pengen pahami soal ini ya?"
Sebenarnya jantung Berli sendiri sudah tak beraturan, berdetak dengan sangat kerasnya, dan wajahnya langsung merona.
"Berli,"
Berli memejamkan sedikit matanya, dia menggeleng untuk menyadarkan dirinya "aku boleh tanya sesuatu?"
"Tentang apa? Materi ini?"
"Bukan"
"gak boleh tanya" ucap Alan ketus.
"ihh ngeselin banget" Berli terlihat kesal, suaranya meninggi dan membuat para siswa langsung menatap dirinya.