Di sinilah Berli sekarang, ia harus duduk manis didepan meja polisi, dengan penampilan yang berantakan, wajahnya ada luka cakaran. Luka itu Berli dapat dari pembelaannya saat gadis gembul menyerangnya.
"Apa pekerjaan mu selalu mencari masalah? " "Kali ini bukan aku yang salah"
"Mau mencari pembelaan lagi?"
"Aku tidak, kali ini tidak aku yang memulainya," Berli memanyunkan bibirnya.
"Mereka dulu yang memulainya,"
Tetapi polisi itu masih tidak percaya, mengingat dia sering membawa Berli kekantor polisi, sebab Berli sering membuat masalah, lagi pula kelima anak yang dibawa bersama Berli terlihat lebih sopan dan tidak berani bersuara.
"Jangan mencari pembelaan, jadi berikan nomer wali mu"
"Biasanya kau kan menghubungi wali kelasku"
Polisi itu menghela nafas "dia mengatakan sudah tidak perduli lagi dengan mu, sekolah itu sudah tutup, cepatlah berikan nomer telpon ibumu?"
"Kan tidak bisa dihubungi"
"Kau sengaja memberikan nomer telpon yang salah, lagi pula itu sudah lama sekali"
