Pagi hari, saat Taehyung membuka mata dan merasakan pening pada kepalanya, dan juga seluruh tubuhnya yang terasa remuk. Lelaki itu terduduk di kasur, dan menemukan seseorang yang tengah tertidur dengan posisi duduk di lantai.
Iya, Kyra.
Bahkan jemari Kyra masih bertautan dengan jemarinya. Sadar bahwa ini keliru, Taehyung segera melepas genggaman itu.
"Bangun!" Ucap Taehyung, sambil mengguncang bahu Kyra.
"Siapa yang menyuruhmu, tidur di kamarku?" Ketus Taehyung.
Kyra mengerjapkan mata, berusaha untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Matanya terasa begitu perih dan sakit, karena semalam ia menangis dan tertidur di kamar Taehyung. "Maaf, aku keti--"
"Keluar dari kamarku!" Sentak Taehyung.
Kyra menghela nafas, "Kau yang menyuruhku menemanimu semalam." Lirih Kyra.
Taehyung yang berusaha mengingat apa pun tadi malam, menoleh cepat pada Kyra. "Jangan bicara omong kosong, pasti kau yang memanfaatkan kesempatan saat aku mabuk tadi malam. Di mana Jihyun? Semalam dia yang menemaniku di sini."
Kyra menunduk, tidak berani menatap Taehyung. Apa dia cukup tidak terlihat, apakah Taehyung benar-benar mengira bahwa Jihyun yang menemaninya semalam? Apakah Taehyung lupa jika yang mengusap puncak kepalanya saat dia mengigau adalah Kyra?
"Aku permisi." Kyra tidak ingin menjelaskan apa pun, karena itu akan membuang waktunya yang tersisa. Dia harus segera bersiap untuk bekerja hari ini.
Sepeninggal Kyra, Taehyung memijat pelipisnya, denyutan di kepalanya begitu intens. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dan dirinya juga harus bersiap-siap.
Setengah jam.
Saat Taehyung keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju walk in closet. Ia menemukan nampan berisi roti bakar, susu, air mineral dan sebutir obat pereda pengar. Lelaki itu menghela nafas, dan berlalu.
***
Waktu begitu cepat berlalu...
Sore ini, Taehyung dan Kyra akan menemui kedua orang tuanya untuk pertemuan makan malam yang rutin diadakan di keluarga Taehyung. Suasana dalam mobil seperti biasa, tidak ada yang ingin membuka percakapan sampai mobil berhenti di depan gerbang rumah milik keluarga besar Tuan Yuhn.
Kyra tahu, sandiwara akan segera di mulai. Di mana Taehyung, berjalan memutar untuk membukakan pintu mobil Kyra. Lelaki itu mengulurkan tangan yang disambut oleh Kyra. Mereka berjalan bersama, begitu terlihat mesra, mereka begitu pandai memainkan sandiwara.
"Kyra." Ibu memeluk Kyra dengan sayang, memperhatikan penampilan Kyra yang tampak anggun dengan balutan gaun navy yang pas ditubuhnya.
"Ibu, apa kabar?" Ucapnya, ia segera berhambur ke pelukan Ibu mertuanya setelah berpelukan dengan Ibunya sendiri.
"Kyra, kabar Ibumu ini baik. Bagaimana denganmu, sayang? Apakah kamu menikmati pekerjaanmu, sekarang?"
Kyra tersenyum, "Aku menikmatinya Bu, Oppa mengajariku banyak hal."
Taehyung yang mendengar itu tersenyum misterius, Kyra memang pandai berakting. Sama seperti dirinya. "Ibu, di mana Ayah?" Tanya Taehyung, dia tidak melihat Ayahnya sedari tadi.
"Di kolam renang, sedang bicara dengan Kakak iparmu."
Kyra menoleh, "Oppa di sini Bu?" Tanyanya pada Ibu mertua.
"Iya."
Kyra bergegas menuju kolam renang, seperti yang dikatakan Ibu mertuanya, Oppa Jungkook tengah berbincang dengan Ayah mertuanya.
"Oppa?" Panggil Kyra, penuh semangat. Sementara di belakang Taehyung hanya memperhatikan kakak beradik itu berpelukan, saling melepas rindu.
Sejak ia mengenal Kyra, sosok yang paling disayangi Kyra selain Ibunya adalah Jungkook, Oppanya. Taehyung selalu melihat sisi lain dari Kyra saat ia sedang bersama Jungkook, seperti malam ini, wanita itu terlihat begitu sangat manja pada Oppanya.
Taehyung berdeham, menegaskan bahwa bukan hanya ada mereka di sana. Ayah sampai menoleh dan terkekeh, karena mengira jika Taehyung sedang cemburu sekarang. Sebenarnya, Taehyung hanya ingin menyudahi drama kakak beradik itu.
***
"Aku tidak ingin berpisah dengan Oppa." Kyra memeluk lengan Jungkook.
Jungkook harus segera pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya sekarang, ia sudah berpamitan pada Ibu dan juga mertua Kyra. Tetapi, Kyra tetaplah Kyra yang manja dan sangat keras kepala. Ia tetap tidak ingin Jungkook pergi.
"Nanti Oppa akan berkunjung ke rumahmu." Jungkook mengusap puncak kepala Kyra.
Taehyung yang sebenarnya sudah muak dengan adegan ini hanya bisa mendengus, apa susahnya untuk melepaskan? Lagi pula juga masih ada hari lain untuk bertemu.
"Kyra-ya, Kakak harus pergi sekarang." Taehyung melepaskan tangan Kyra yang masih melingkar di lengan Jungkook.
Jungkook tersenyum, "Pasti dia sangat manja bukan, saat bersamamu." Ucap Jungkook pada Taehyung.
"Oppa!" Kyra menatap Jungkook dengan tidak rela.
"Aku pergi dulu, titip adikku yang manis ini Taehyung, tolong jaga dia."
Taehyung mengangguk. "Aku akan menjaganya Kak, tenang saja."
Kyra masih berdiri menunggu mobil Jungkook sampai tak terlihat setelah melewati gerbang. Ternyata Taehyung masih berada di belakangnya, ia ikut memperhatikan apa yang Kyra perhatikan, sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.
Lelaki itu tidak mengatakan apa pun, lalu berjalan ke dalam rumah meninggalkan Kyra.
"Kyra, Taehyung. Apakah kalian sudah punya rencana untuk memiliki anak?" Tanya Ibu Taehyung.
"Bu, kami baru genap seminggu menikah. Ya, kan sayang." Taehyung menyampirkan rambut Kyra yang menutupi sebagian wajah.
Kyra hanya mengangguk, ingin bagaimana lagi. Ia berpikir, bagaimana dirinya akan punya anak, jika Taehyung sama sekali tidak pernah menyentuhnya.
"Kyra? ada apa sayang, kau terlihat sedikit pucat?" Tanya Ibu Taehyung.
Kyra tersenyum, "Tidak Bu."
"Malam ini, kalian menginap di rumah Ibu, kan?" Tanya Ibu Taehyung.
Awalnya Kyra ingin mengatakan sesuatu, tetapi Taehyung mencegahnya. "Kenapa tidak Bu, aku akan menginap bersama Kyra."
***
Kenapa tidak mengatakan yang sejujurnya saja, bahwa Taehyung tidak ingin menginap. Bukan seperti ini, mereka berdua memang berada dalam satu kamar, tetapi merasa begitu asing.
Ini adalah kamar Taehyung, dengan nuansa cat tembok warna hitam yang memperlihatkan sisi elegan. Kyra baru pertama kali masuk, dan ia begitu takjub dengan buku-buku yang tersusun rapi di rak. Taehyung sangat menyukai bisnis, jadi tidak heran jika banyak buku tentang bisnis di sana.
"Kau sedang apa?" Tanya Taehyung.
Lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi, setelah membersihkan diri. "Jangan sentuh barang-barangku," Katanya.
"Aku hanya melihat."
30 menit.
Kyra berada di kamar mandi untuk membersihkan diri, dia berjalan menuju kasur dan duduk di sebelah Taehyung yang tidur membelakanginya. Baru saja ingin menarik selimut, Taehyung berbalik.
"Sedang apa kau di kasurku?"
"Ingin tidur."
"Siapa yang mengizinkanmu untuk tidur di ranjangku."
Kyra heran, "Lalu aku harus bagaimana?"
Taehyung melempar bantal ke arah Kyra. "Tidur di bawah!"
Kyra melihat lantai di bawah kakinya yang sudah di lapisi oleh karpet berbulu. Benarkah, ia harus tidur di bawah?
"Kau bercanda?"
"Diam, dan tidur!"
Kyra menatap punggung Taehyung, ia tidak bisa tidur dalam kedinginan. "Bagaimana jika posisinya di balik, kau sedang berada di sebuah ruangan bersama Jihyun. Lalu kau menyuruhnya tidur di bawah, padahal ranjang masih sangat luas untuk menampung dua orang?"
Taehyung terkekeh, masih dengan memejamkan mata. "Kenapa harus menyuruhnya di bawah, aku lebih suka dia berada di pelukanku. Lagi pula, dia adalah kekasihku."
Mata Kyra mulai memanas. "Lalu, aku ini apa?" Cicitnya.
"Kau? hanya wanita bodoh yang masuk ke dalam kehidupanku, dan merusak kebahagiaanku bersama Jihyun."
Sakit hati, pasti. Bagaimana seseorang yang seharusnya menjaga hati dan perasaannya, justru mengatakan hal yang sebenarnya tidak harus Kyra dengar.
Kyra beringsut turun, dan tidur di bawah karpet bulu. Dengan air mata yang terus mengalir bahkan isakan kecil yang mungkin di dengar oleh Taehyung.
~~~To Be Continue~~~