"Benar, paman. Kami harus dapat bertemu dan bicara dengan panglima Sia Su Beng. Akupun ingin bicara dengan ia tentang adikku Kui Bi."
"Itu dapat diatur. Kongcu dan siocia Kami juga sedang menanti datangnya kawan-kawan yang bertugas melindungi Sribaginda di Se-cuan. Setelah mereka tiba, kita mengadakan rapat pertemuan dengan Panglima Sia agar lebih lengkap dan sekaligus kita mengatur rencana siasat yang akan kita ambil dalam perjuangan membantu Kerajaan ini, kalau saatnya tiba untuk merebut kembali kekuasaan."
Ucapan Ji Sok itu melegakan hati Cin Han dan Kui Lan.
Malam itu diantar oleh kakaknya, Kui Lan berkunjung ke tanah pekuburan di mana jenazah ibunya dikubur. Gadis ini menangis di depan makam ibunya dan dihibur oleh Cin Hari Setelah keduanya bersembahyang di depan makam ibu mereka, Cin Han mengaja adiknya untuk kembali ke rumah Jiwangwe,akan tetapi Kui Lan menolaknya.