Setelah menyimpan benda pusaka itu ke dalam buntalan pakaiannya, Hui San lalu menuruni bukit dan kembali ke Tiang-an. Sekali ini dia tidak tergesa-gesa, karena dia tidak perlu lagi membayangi rombongan Bouw-ciangkun. Dia naik perahu dan per ahanlahan membiarkan perahunya hanyut di Yang-ce-kiang.
"Han-ko...!" Kui Lan memegang kedua tangan kakaknya dengan wajah gembra
sekali.
"Lan-moi," Cin Han merangkul adiknya, hatinya bangga.
"Aku telah bertemu Kui Bi di Tiang-an dan ia telah menceritakan tentang pengalaman kalian. Sungguh aku ikut merasa gembira dan bangga bahwa kalian telah menjadi murid pendeta sakti Hong Hwi Hosiang, dan tadi aku sudah melihat kelihaianmu ket.ika dikeroyok banyak perajurit, Lan mo."