"Aku melihat engkau seorang ciangkun," katanya, suaranya tetap lembut namun nadanya mencela,
"kurasa engkau lebih tahu tentang peraturan dan sopan santun. Aku berada di tempat umum, apapun yang kulakukan, tidak ada sangkut pautnya sama sekali denganmu. Biarpun engkau seorang perwira, engkau tidak berhak."
"Saat ini, daerah ini merupakan kekuasaan kami dan siapapun juga wajib melaporkan kepada kami apa yang dilakukannya di sini!" kata Bouw Ki.
"Kalau aku t idak mau memberi tahu?"
"Terpaksa engkau kami Curigai dan kami tawan!"
Sesabar-sabarnya, Kui Lan menjadi marah. Tiada hujan tidak angin, tanpa sebab tertentu, hanya karena ia kebetulan lewat di situ dan t idak mau memperkenalkan diri, ia hendak ditawan! Akan tetapi ia memang berwatak halus dan sabar, maka ia masih dapat menahan kemarahannya.
"Baiklah, namaku Kui Lan , dan aku kebetulan lewat di sini.Salahkah itu?"