"Ehh? Kenapa clengan anak kita?" tanya isterinya, mengerutkan alisnya. "Dia anak tunggal yang amat baik, tampan, panclai clan cerclik, apa lagi kecurangannya?"
"Hemm, apa gunanya semua ketampanan, kepanclaian bun (sastra) dan bu (silat) dan kecerdikannya itu kalau dia tidak pernah mau memegang jabatan? Sampai lelah dan jengkel aku membujuknya untuk suka kuberi kedudukan agar clapat menanjak dan kelak menjadi orang penting akan tetapi dia selalu menolak. Dia lebih senang berkeliaran. Huh semua ini karena engkau terlalu memanjakannya !"
"Suamiku, kenapa engkau marah-marah? Cin Han terlalu muda, baru sembilan belas tahun usianya, tentu clia masih suka bermain-main clengan kawan-kawan sebayanya dan ..."
"Itulah, engkau selalu membelanya dan memanjakannya! Sudahi ah, jangan bicara tentang dia, menjengkelkan saja. Ada hal lain lagi yang membuat hatiku risau bukan main dan semua ini gara-gara adikku Yang Kui Hui yang tidak tahu malu itu!"
Kembali isteri menteri itu terbelalak heran.