Mereka berloncatan ke sana-sini dengan cekatan sekali. Dari bau anak panah hitam itu keduanya maklum bahwa anak panah itu beracun, maka tentu saja mereka tidak ingin terluka oleh senjata kecil beracun itu.
Melihat betapa dua orang itu dapat mengelak, Cia Song berseru.
"Arahkan kepada seorang saja!"
Empat orang perajurit itu mengerti. Kalau mereka berempat hanya menyerang seorang saja, maka akan sukar sekali, bahkan tidak mungkin orang itu akan mampu menghindarkan diri dari hujan anak panah mereka berempat.
Akan tetapi sebelum penyerangan kepada seorang saja ini dilakukan, tiba tiba ada angin menyambar dari kanan. Angin itu demikian dahsyatnya sehingga empat orang perajurit itu tidak dapat bertahan dan mereka roboh bergulingan.
Cia Song sendiri juga terkejut, cepat menengok ke kanan dan melihat betapa ada seorang laki-laki mendorongkan tangan kirinya ke arah para perajurit itu.