"Han-siauwte (adik Han)...!"
"Kwee-twako (kakak Kwee)...!"
Dua orang sahabat itu saling menghampiri dan mereka segera berangkulan. Juga Liang Hong Yi berangkulan dengan nyonya Kwee. Setelah menumpahkan rasa rindu dan girang hati mereka, empat orang tamu itu dipersilakan duduk.
"Han-siauwte, siapakah orang muda dan nona ini?" tanya Kwee-ciangkun sambil memandang kepada Thian Liong dan Pek Hong.
"Nanti dulu, Kwee-twako. Sebelumnya ketahuilah bahwa kami berempat tadi diserang oleh orang-orangnya Chin Kui. Mereka lari memanggil bala bantuan dan kami cepat melarikan diri ke sini! Mungkin mereka akan mengejar dan mencari sampai ke sini!"
Kwee-ciangkun mengerutkan alisnya dan mengangguk-angguk. "Jangan khawatir, Han-siauwte. Kalian bersembunyilah dalam ruangan rahasia, biar diantar oleh isteriku. Aku akan keluar untuk menemui mereka!"