"Eh? Kenapa begitu? Ia akan menjadi batu sandungan bagiku, mengganggu kelancaran rencanaku. Tidak, ia harus dibunuh, Cia-sicu. Untuk membunuh puteri itulah kami minta bantuanmu!"
"Harap paduka pertimbangkan dulu usul hamba. Kalau puteri itu dibunuh paduka hanya mendapatkan satu keuntungan yang tidak begitu berharga. Akan tetapi kalau ia ditawan, berarti paduka memperoleh dua keuntungan, seperti sebatang pedang yang tajam kedua sisinya, satu kali bergerak mendapatkan dua yang
amat baik." "Hemm, apa maksudmu, sicu?"
"Begini, Pangeran. Hamba akan menawan Puteri Moguhai itu dan dengan tawanan yang amat penting itu, paduka dapat menjadikan ia sebagai sandera dan paduka dapat mengancam agar Sribaginda suka menyerahkan tahta kepada paduka untuk ditukar dengan nyawa puteri Sribaginda. Dengan demikian, paduka akan dapat mengambil alih singasana tanpa banyak kesukaran lagi."