"Maafkan aku, Nio-cu," kata Cia Song.
"Ah, tidak mengapa!" kata Pek Hong Nio-cu dan gadis ini segera melangkah keluar dari kamar itu.
Thian Liong mengerutkan alisnya, merasa tidak enak karena dia maklum bagaimana perasaan Pek Hong Nio-cu mendengar kata-kata Cia Song yang jelas hendak membicarakan sesuatu yang dirahasiakan bagi orang lain itu.
"Cia-suheng, sebetulnya ada apakah maka engkau bicara seperti ada rahasia besar?" tanya Thian Liong. "Tentu saja Nio-cu menjadi tidak enak dan pergi meninggalkan kita."
"Maafkan aku, Souw-sute. Akan tetapi aku tidak mengada-ada. Memang ada hal yang harus kuberitahukan kepadamu seorang diri saja dan amat tidak enak kalau sampai terdengar orang lain, apa lagi oleh seorang gadis seperti Nio-cu tadi."
"Akan tetapi ada urusan apakah, suheng? Aku tidak merasa mempunyai urusan pribadi yang harus disembunyikan dari orang lain!" kata Thian Liong penasaran.
"Hemm, Souw-te, ingatkah engkau akan nama Kim Lan dan Ai Yin?"