Dua orang murid itu berlari menuju ke luar dan tak lama kemudian mereka mengantar Thian Liong ke depan Cu Sian Hwesio. WakUketuaini mengamat?" orang muda yang datang dan memberi hormat kepadanya. Seorang pemuda yang usianya kurang lebih dua puluh tahun, bertubuh sedang dan berwajah tampan dengan kulit putih bersih. Mata pemuda itu mencorong namun bersinar lembut, hidungnya mancung, mulutnya selalu menyungging senyum. Pakaiannya sederhana dan dia menggendong sebuah buntalan pakaian. Pemuda ini mirip Cia Song, pikir Cu Sian Hwesio, hanya lebih muda.
"Locianpwe, mohon maaf sebesarnya kalau kedatangan saya mengganggu ketenteraman di sini. Kalau tidak membawa perintah suhu, sungguh saya tidak berani mengganggu tempat suci ini."