Sehabis makan, baru Siang In berkata. "Nah, sekarang aku berangkat. Apakah engkau jadi ikut?" Pertanyaannya datar saja, seolah tidak ada bedanya baginya apakah Thian Liong hendak menemaninya ataukah tidak,
"Tentu saja aku ikut karena tanpa ada urusanmupun pagi ini aku harus berkunjung ke Bu-tong-pai untuk sebuah urusan penting."
"Urusan penting?" Siang In mengamatl wajah pemuda itu penuh selldik. Ketika pandang matanya bertemu dengan sinar mata Thian Liong, ia berkata, "Sudahlahl Kalau itu merupakan rahasia tidak perlu diberitahukan kepadaku. Mari kita berangkat!"