Siang In menghela napas panjang dan 'memandang wajah Thian Liong dengan heran. "Sungguh mati, tak tahu aku me-ngapa aku harus menceritakan semua ra-hasia ini kepadamu yang baru saja kuke-nal? Liong-ko, tak perlu kau tahu segalanya, cukup kalau kau ketahul bahwa ibuku adalah seorang puteri bangsa Ulgur den ayahku seorang Han. Nah, aku tlnggal dengan Ibuku dan aku menjadi murid darl paman tua (uwa), kakak ibu sendirl. Akan tetapl biarpun aku maslh mempunyal seorang ibu pada saat inl aku juga sebatang kara karena aku sudah pergi merantau meninggalkan kampung halam-an di Sin-kiang setahun yang lalu. Jadi, kita ini ada persamaan, sama-sama pe-rantau, beratap langit berlantai bumi." Gadi ini tertawa lepas dan mau tidak mau Thian Liong ikut pula tertawa karena tawa yang wajar terbuka dan mengandung getaran gembira seperti itu amat menular!