Chapter 184 - 184

Thian Liong mencabut pedang itu. Pedang itu ternyata tumpul, tidak tajam dan tidak runcing! Terbuat dari baja yang berwarna putih gelap seperti kapur. Dia melihat tiga huruf yang terukir pada pangkal pedang itu dan memba-ca tiga huruf itu, mata Thian Liong terbelalak lebar karena keheranan. Dia membaca namanya sendiri di situ. Thian-liong-kiam (Pedang Naga Langit)! Meng-apa pedang itu bernama presis seperti namanya? Dia menyarungkan pedang itu kembali dan memandang kepada gurunya dengan sinar mata mengandung pertanyaan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS