Kemudian, setelah gerakan kakinya mulai benar, dia diberi tahu tentang gerakan tangan dan tubuhnya. Kakek itu nampak bersemangat sekali, berkali-kali memuji, "Tulang bersih, bakat-bakat baik..."
Pujian ini memperbesar semangat Beng San dan membuat kakek itu tak mengenal lelah. Setelah dapat melakukan jurus pertama dengan baik, dia mendapat petunjuk tentang cara bernapas dalam melakukan jurus ini dan cara menyimpan hawa dalam tubuh.
Kemudian, dia diberi pelajaran jurus kedua yang disebut Khong-ji Twi-san (Hawa Kosong Mendorong Bukit). Jurus ketiga disebut Khong-ji Lo-hai (Hawa Kosong Mengacau Lautan). Untuk mempelajari tiga jurus ini dengan baik mereka telah berlatih sehari penuh.
"Phoa Ti, mana jago mudamu?" berkali-kali suara di seberang lain bertanya.
"Orang she Tek, ajalmu sudah dekat. Tunggulah sampai besok pagi, pasti kau beres oleh tiga jurusku dari Khong-ji-ciang."