Chapter 109 - 109

"Baik," katanya, dan tidak lama kemudian jari-jari tangannya mencabut sesuatu di antara rambut Hek-hwa Kui- bo.

"dapat seekor...!" katanya gembira setengah bersorak.

Hek-hwa Kui-bo tersentak kaget, cepat memutar tubuh. Ia melihat di antara jari telunjuk dan ibu jari tangan Beng San terjepit seekor kutu hitam kemerahan yang amat menjijikan. Kakinya banyak dan jalannya miring- miring. Meremang bulu tengkuk Hek-hwa Kui-bo.

Seorang perempuan seperti dia, yang sejak kecil jangan kata mempunyai kutu rambut, melihat pun belum, mana bisa dia membedakan antara kutu rambut dan kutu baju? Sama sekali dia tidak pernah mimpi bahwa ia kena ditipu oleh anak nakal ini.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS