"Kui-bo…!" makinya keras-keras. "Kuntilanak…! Cantik manis, genit dan galak. Kui-bo, Kui-bo, Kui-bo! Nah, kumaki kau sampai puas, mau apa sekarang, Kui-bo!"
Tiba-tiba dari atas puncak sebuah pohon besar terdengar suara orang perempuan tertawa mengikik, "Hi-hi-hi- hi!"
Beng San meloncat berdiri, menoleh ke kanan kiri. Disangkanya bahwa Kwa Hong datang kembali. Akan tetapi ia tidak melihat bayangan orang. Ia menjadi gemas, dikiranya Kwa Hong datang lagi dan mengganggunya atau bersembunyi.
"Kuntilanak kau! Kui-bo, perlu apa datang menggangguku?"
Kembali terdengar suara ketawa seperti tadi, kini tepat di atas kepala Beng San. Anak itu cepat-cepat mendongak, memandang ke pepohonan di atasnya, di antara daun-daun dan cabang-cabang pohon. Akan tetapi, seekor burung pun tak tampak dan suara ketawa itu masih terdengar di situ.
Tiba-tiba suara itu pindah ke lain pohon, juga terdengar di puncak sambung menyambung, "Hi-hi-hi-hi!"