"Seorang anak yang baik...," Sin Liong memuji sambil memandang tubuh dara itu yang melangkah pergi meninggalkan pondok.
"Maksudmu, seorang dara yang cantik dan berbudi!"
Tanpa menoleh Sin Liong mengangguk. "Memang, dia cantik dan berbudi." "Huh! Sudah kusangka demikian!"
Sin Liong menoleh kaget dan memandang wajah sumoi-nya. "Sumoi, apa maksudmu?"
Swat Hong membuang muka. "Hemm, tidak apa-apa. Begitulah!" lalu dia lari memasuki kamarnya, membanting daun pintu keras-keras.
Sin Liong menggeleng kepalanya. Makin tidak mengerti dia akan sikap wanita pada umumnya, dan saat itu sikap Swat Hong khususnya. Juga sikap Soan Cu yang amat aneh, kalau mengingat bahwa dia adalah cucu ketua Pulau Neraka yang berwatak aneh dan kejam.
Semua terjadi seperti direncanakan oleh Soan Cu. Setelah dara itu mengaku sembuh sama sekali dan Sin Liong bersama Swat Hong menghadap ketua untuk minta pembebasan, Ouw Kong Ek malah menggelengkan kepalanya.