Melihat Sin Liong tidak mau berlutut di depannya, kakek itu memandang tajam, kemudian berkata perlahan dengan suara rendah, "Hemmm, kau tidak mau berlutut, ya? Hendak kulihat kalau kedua lututmu patah, kau berlutut atau tidak?"
Selesai berkata demikian, tiba-tiba tangan kakek itu menyambar sebatang toya dari tangan seorang penjaga. Ia menekuk toya itu sehingga patah tengahnya dan sekali dia menggerakkan tangan, sepasang potong toya itu menyambar ke arah kedua kaki Sin Liong!
Pemuda itu terkejut, akan tetapi bersikap tenang. Dia maklum bahwa ketua Pulau Neraka itu bermaksud menggunakan lemparan tongkat untuk membikin sambungan lututnya terlepas. Maka dia cepat menggerakkan kedua kakinya, meloncat ke atas, kemudian setelah melihat kedua toya berkelebat ke bawah kaki dia menggunakan kedua kakinya menginjak. Sepasang tongkat pendek itu menancap di atas lantai dan pemuda itu berdiri di atas kedua ujung tongkat dengan tubuh tegak dan bersikap seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu!