"Cukup, Sin Liong. Lubang itu sudah lebih dari cukup untuk mengubur mereka." "Ehhh...? Mana mungkin, Suhu...?"
"Ha, kau masih meragukan kelihaian suhumu? Lihat baik-baik!"
Han Ti Ong lalu mengeluarkan sebuah botol dari saku jubahnya. Dengan ujung sepatunya ia mencongkel mayat-mayat itu menjadi setumpukan barang busuk, lalu dia menuangkan benda cair berwarna kuning dari dalam botol ke atas tumpukan mayat. Tampak uap mengepul dan tumpukan mayat itu mencair, dalam sekejap mata saja lenyaplah tumpukan mayat itu karena semua, berikut tulang-tulangnya, telah mencair dan cairan itu mengalir ke dalam lubang yang tadi digali Sin Liong. Benar saja, cairan itu memasuki lubang dan meresap ke tanah, tentu saja lubang itu sudah lebih dari cukup untuk menampung cairan itu.
Dengan mata terbelalak penuh kagum, Sin Liong lalu menguruk lagi lubang itu dan berlutut di depan kaki Suhu-nya, "Suhu, terima kasih atas bantuan Suhu. Suhu sungguh sakti dan budiman."