Chereads / How To Be a God / Chapter 2 - Undang Undang Dasar

Chapter 2 - Undang Undang Dasar

Juan masih tertegun dengan keindahan alam disekitarnya. Ia mencubit dan menyakiti tubuhnya untuk memastikan bahwa ini bukan didalam mimpi.

"Tadi, kau bilang kita dimana?"

Wajahnya masih melihat sekeliling sembari bertanya.

Pepohonan yang tinggi menjulang langit sekaligus rindang dengan dedaunan yang lebat dan bunga-bunga berwarna keunguan.

Langit biru dengan cahaya matahari yang lembut. Padang rumput hijau yang terlihat segar dan lembut dipijak. Tanaman beraneka ragam dengan dedaunan bermacam bentuk. Suara kicauan burung dan aliran air yang tenang terdengar jelas.

Gadis itu menjelaskan banyak hal. Namun karena kekagumannya, Juan hanya menangkap sedikit dari apa yang dijelaskan gadis itu.

"Jadi untuk membuatku bisa berkuasa dan akhirnya keluar dari sini adalah dengan mengumpulkan Undang-Undang Dasar sebanyak mungkin!"

Gadis itu mengangguk pertanda Juan tak salah menangkap penjelasannya.

"Setiap Tamu Terpilih diberi satu Undang-Undang Dasar yang digunakan untuk menentukan kemampuan dasar milik mereka untuk memulai perjalanan di Awaland ini."

Gadis itu mengeluarkan sebuah gulungan yang muncul dari dalam lengan Yukatanya.

"Undang-Undang Dasar untuk memilih kemampuan saat memulai ya... Baik! Sepertinya akan menyenangkan!"

Juan terlihat tak sabaran & bergegas menghampiri Gadis itu.

"Ah iya, sebelumnya aku ingin tahu siapa kamu? Apa penduduk setempat didunia ini?"

Ia melihat gadis berpakaian Yukata itu dengan seksama.

"Kami adalah Moderator."

Gadis itu terdiam seketika setelah menjelaskan dengan singkat.

"Silahkan pilih salah satu dari 45 kata berikut sebagai kemampuan dasar anda"

Gadis itu membuka gulungan tersebut sampai batas tertentu dan memperlihatkan 45 kata dalam Bahasa Inggris.

"Manipulation, Destruction, Materialization, Combination, Creation... Wah, sepertinya semuanya memiliki Kekuatan yang Luar Biasa didalamnya! Aku bingung memilih!"

Ditempat yang berbeda Tamasha telah menggenggam gulungan yang sama seperti yang dipegang Moderator-Moderator lain di seluruh penjuru Awaland.

Tamasha adalah yang pertama menentukan Undang-Undang yang dipilihnya.

"Dengan ini tak lama aku akan berada dipuncak dan segera mengakhiri permainan konyol didunia antah-berantah ini."

Ia menoleh kemanapun, disekitar hutan bambu dikaki gunung yang dikelilingi mata air hangat itu ia tak melihat siapapun.

"Sepertinya aku harus berjalan cukup jauh untuk bertemu dengan warga setempat."

Tamasha berjalan dengan hati-hati sambil mengamati pergerakan disekelilingnya.

"Kemampuanku hanya berguna jika bertemu dengan orang lain.

Dalam kondisi seperti sekarang aku harus secepatnya menemukan penduduk."

Tamasha bergumam sendiri hingga tak sengaja mempercepat langkah kakinya.

Di Savana yang luas, dimana padang rumput hijau dengan pepohonan yang jarang namun rindang.

Zahal mengangguk-angguk pertanda memahami sesuatu.

"Jadi begitu... Untuk memilih kemampuan yang kumiliki pada awal memulai perjalanan, aku harus memiliki informasi yang cukup tentang dunia ini."

Remaja cowok yang menjadi Moderator dihadapannya hanya menunggu.

"Dan kau tak akan kembali ketempatmu hingga aku memilih kemampuanku ya."

"Ya tuan. Setelah kau memilih kemampuan secara otomatis aku akan kembali ketempat seluruh Moderator berkumpul."

Segera setelah pertanyaan Zahal, Moderator tersebut menjawab dengan cepat.

"Baiklah sebelum aku memilih, kuucapkan terima kasih atas penjelasanmu Moderator."

Moderator remaja itu mengangguk mendengar ucapan Zahal.

"Sesuai penjelasanmu, aku bebas menggunakan kemampuanku sesuai imajinasi dan dengan itu aku memilih kemampuan Manipulation."

Zahal menjabat tangan Moderator dan seketika tulisan dalam gulungan Undang-Undang Dasar itu menghilang satu-persatu hingga tersisa tulisan "Manipulation" pada baris paling atas.

"Apa aku sudah memiliki kemampuan Manipulasi itu Moderator?"

Zahal memastikan rasa ingin tahunya.

"Kau bisa mengujinya, dan aku akan pergi setelah kau yakin bahwa kemampuan itu bekerja."

Moderator menjelaskan dengan tenang dan jelas.

"Baiklah, sepertinya aku cukup mengucapkan ruang lingkup manipulasi dan apa yang akan kumanipulasi."

Zahal memastikan bagaimana memulai kemampuannya.

"Munculnya kemampuanmu tergantung bagaimana kau membayangkannya."

Moderator memperjelas apa yang ingin dipastikan Zahal.

"Pertama aku ingin me-Manipulasi Ingatan, Tanggungjawab, Latar belakang, dan Tujuanmu.

Kau bukan lagi Moderator. Kau akan menjadi Gulungan Undang-Undang Dasar "Duplication" untukku.

Lalu aku mendapat kemampuan "Duplication" dari gulungan Undang-Undang Dasar yang sebenarnya adalah dirimu yang ku-Manipulasi."