Chereads / The second change / Chapter 3 - 3. Tak sabar Ingin memilikimu 21+

Chapter 3 - 3. Tak sabar Ingin memilikimu 21+

Akhirnya Ben menerima cinta Gladys, karena kegigihan Gladys, Ben akhirnya luluh juga, Setiap hari Ben merawat Gladys di Rumah Sakit, dengan penuh kasih sayang, Gladys begitu bahagia dengan perhatian dan kasih sayang Ben. "makasih sayang, aku Bahagia bisa bersamamu, dan menjadi kekasihmu, semoga kita bisa segera meresmikan hubungan kita, usia kita sudah cukup matang bukan, "kata Gladys merajuk, "Aku kenalkan dulu sama orangtuaku, dan kamu kenalkan dulu sama keluargamu, jika tidak ada masalah kita menikah, "kata Ben sambil mencium kening Gladys.

"Sungguh kamu mau menikah denganku, "kata Gladys berbinar-binar. membuat wajahnya semakin imut dan menggemaskan, "Iya sayang, aku juga sudah cukup umur, bukan saatnya lagi berpacaran, tapi sudah pantas untuk menikah, "kata Ben. "aku juga mau menikah dan punya anak dari kamu, "kata Gladys dengan wajahnya yang memerah, membuat Ben semakin gemas dan mengecup bibir Gladys yang merah, "kok sebentar, aku mau lama kissnya, "kata Gladys manja, merekapun berciuman dengan panasnya, Gladys mendesah merasakan kenikmatan apalagi Ben sambil mengusap-usap titik sensitifnya seperti daun telinga, leher dan mulai meraba dua gunungnya membuat Gladys melayang, dan tanpa sadar mengeluarkan desahan, "Aaaahhhhh, membuat Junior Ben berontak di balik celananya.

Gladys yang tidak sengaja menyentuh Junior Ben kaget, tapi malah mengelusnya, membuat Ben semakin tersiksa. "Udah sayang, nanti aku khilaf, ini Rumah Sakit takut nanti ada suster atau Dokter yang periksa, "kata Ben. "Gladys yang nakal malah duduk di pangkuan Ben dan kembali mencium Ben, sambil menggesek-gesekkan area bawahnya tepat di juniornya, "aaaahhh sayang, kamu nakal sekali, "kata Ben. tapi Gladys terus menggesek-gesek sambil menikmati bibir Ben, sambil sekali-kali mendesah, Gladys memejamkan matanya merasakan sensasi kenikmatan yang baru ia rasakan. "Sudah sayang, kita nikah dulu yah, biar halal"kata Ben dengan napas berat menahan hasratnya.

Ben menurunkan Gladys di pangkuannya dan masuk ke kamar mandi, menidurkan kembali juniornya yang sudah bangun. Gladys bersiap untuk pulang hari ini. Setelah Ben keluar kamar mandi mereka bersiap untuk pulang.

mereka naik taxi karena mobil Gladys di perbaiki di bengkel, sesampainya di rumah Gladys, Ben takjup dengan Rumah Gladys yang seperti istana, sungguh berbeda dengan Ruko miliknya. Gladys tinggal sendiri karena orang tuanya tinggal di luar negri. "Sayang gimana kalo kita nikah siri dulu, sambil persiapan pernikahaan kita, "kata Gladys sambil memeluk tubuh Ben, "Kalo kamu godain aku terus seperti ini, memang harus di halalin secepatnya dari pada kita berbuat dosa, "kata Ben.

Gladys tersenyum penuh kemenangan, "Besok saya dan keyla akan atur semuanya, kamu tinggal datang saja, kita akan nikah siri, aku akan panggil penghulu untuk menikahkan kita, kamu bawa temanmu untuk menjadi saksi pernikahaan kita, "kata Gladys. "Ya sayang, kamu atur saja, "Kata Ben pasrah, karena Gladys selalu memicu hasrat nya, yang membuat Ben ingin sekali melepaskan hasratnya pada Gladys.

"Kamu udah ga tahan yah, "kata Gladys menggoda Ben, "bagaimana bisa tahan kalo kamu selalu menggoda, membuat aku tersiksa, "kata Ben. "Sabar sayang bentar lagi kita bisa jadi satu, hmm "Gladys kembali melumat bibir Ben, merekapun berciuman sangat panas bahkan Ben memberi kiss mark di leher Gladys, begitupun Gladys menghisap leher Ben dan memberi tanda merah.

Permainan mereka semakin panas ketika Gladys meremas junior Ben, dan mengelusnya, Ben yang sudah tidak tahan membuka celananya dan menyuruh Gladys untuk mengulumnya, Gladys mengemut sambil tangannya meremas batang junior Ben yang sudah sangat mengeras, Ben sangat menikmatinya mengelus rambut Gladys, karena mereka melakukan di kamar Gladys yang kedap suara, sehingga desahan dan erangan Ben tidak terdengar keluar, "Ooughhhh sayang, terus sayang,, Aaaakhhhhhhhhh akhirnya Ben mengeluarkan Spermanya di mulut Gladys. Gladys membersihkan sisa sperma di mulutnya dan di junior Ben menggunakan Tisu.

Ben duduk di Sofa, Gladys keluar mengambil minuman, lalu kembali dan memberikannya kepada Ben, "sayang aku mandi dulu yah terus aku pulang dulu, besok jam berapa kita menikah, "kata Ben. "jam 9 tadi aku sudah telpon Keyla untuk urus semuanya, Keyla bilang jam 9 pagi penghulu sudah ada disini. "kata Gladys. "Baiklah aku akan datang teoat waktu. "kata Ben.

Setelah Ben pulang, Keyla datang membawa kebaya dan baju pengantin untuk Gladys dan Ben, "mendadak sekali, udah ga sabar nih, "goda Keyla, "Aku takut Ben berubah pikiran lagi, Key, "kata Gladys. "kamu sudah hubungi orang tuamu, "kata Keyla, "Waktu di RS aku udah telpon, mereka terserah aku saja, kamu urus bulan depan acara pernikahaan kita, karena dady aku bisa datang bln depan, besok kita nikah siri saja, jadi akad dan resepsi bulan depan, "kata Gladys. "emang lo ga bisa nahan sebulan lagi, Bos, "kata Keyla, "Ga bisa tadi aja hampir ke bablasan kita, "Kata Gladys senyum-senyum mengingat kejadian tadi saat melihat junior Ben, Gladys sempat berpikiran untuk melakukan hal terlarang, namun ia urungkan.

Akhirnya hari yang di tunggu tiba, Gladys tampak cantik menggunakan kebaya berwarna putih, dengan belahan dada agak terbuka, memperlihatkan dadanya yang montok, "Sialan Keyla kenapa membawakan aku kebaya seperti ini belum lagi bagian belakangnya agak terbuka, membuat penampilan Gladys sangat sexy dan aduhai, Make up natural membuat penampilan Gladys semakin cantik mempesona, Auranya sangat bersinar, memancarkan kebahagiaan. Keyla sangat terpana melihat penampilan Bos nya itu.

Tidak berapa lama Ben datang, lalu mengganti pakaiannya senada dengan pakaian Gladys, "Woow Amazing, calon istriku cantik sekali, "kata Ben terpesona melihat Gladys, Gladys hanya tersenyum Bahagia di puji calon suaminya, tidak berapa lama Penghulu datang, merekapun melaksanakan pernikahaan sirinya di saksikan Keyla sebagai saksi dan Gunawan teman Ben sebagai saksi dan penghulu membawa wali hakim untuk Gladys acara berlangsung lancar dan penuh khidmat.

Setelah ijab qobul, dan dia bersama, mereka menikmati hidangan, setelah acara selesai, Pak penghulu berpamitan, "pak sebulan lagi acara peenikahaan nya di gelar, bapak jangan lupa datang lagi, nanti kami hubungi bapak lagi, "kata Gladys. "Baik, saya tunggu kabarnya saya pamit dulu, terimakasih, "kata pak penghulu. Keyla dan Gunawan berpamitan karena tidak ingin mengganggu pengantinnya, "semoga cepat membuahkan hasil yah, bercocok tanamnya, "goda Gunawan kepada Tyo, "Oke, makasih yah Gun, "kata Tyo.

Setelah mereka semua pulang, Ben menggendong Gladys ke kamar, Gladys menggalungkan tangannya di leher Ben. "Sayang tenang dong masih siang, "kata Gladys dengan suara mendesah, menggoda Ben, Ben tidak menghiraukannya Ben membaringkan Tubuh Gladys di Ranjang yang bertabur bunga mawar. dan melumat bibir merah yang dari tadi menggodanya.

lalu mencium leher Gladys yang jenjang dan putih, memberi kiss mark lagi disana, padahal bekas kemarin masih ada, Dan dada Gladys yang membusung di lahapnya setelah kancingnya satu persatu di buka Ben, Gladys sangat menikmati setiap sentuhan Ben, Ben benar-benar pintar memanjakannya, dengan mengexplore daerah sensitif Gladys membuat Gladys menggelinjang merasakan kenikmatan. desahan dan erangan saling bersahutan.

Gladys meracau merasakan sensasi ketika Ben mengobrak abrik lubangnya dengan jari dan lidahnya, pakaian mereka berserakan di lantai,, Gladys Orgasme untuk pertama kalinya ketika Ben menghisap klitoris dan memasukan lidahnya di lubangnya, "Ooouughhhhhh sayang, aku ga kuat, teriak Gladys. Setelah itu Ben mulai memasukan juniornya barulah Gladys menjerit, "Aaawwww sakiiit, "Teriak Gladys.