Juli 2019
Hari pertama
"Prajurit! Cepat Prajurit! Tidak ada istirahat! Saya benci lihat anak manja!"
Seperti yang dialami oleh semua mahasiswa baru, ini adalah hari orientasi kami, dalam orientasi ini kaka tingkat disebut perwira, sedangkan kami adalah prajurit.
Dengar-dengar, orientasi yang paling berat adalah orientasi di hari ke tiga. Sedangkan ini baru memasuki hari pertama dan semua sudah mendapat bentakan dengan lantangnya.
"Kamu! Siapa yang suruh minum?! Push up 25 kali!"
"Saya.... a.."
"Apa kamu! Mau menantang saya! Kamu pikir Saya takut sama kamu! Push Up!"
......................
Hari ke dua
"Kamu lagi yang buat masalah! Maju ke hadapan saya prajurit!"
Berdiri dan menuju perwira di hadapan semua peserta orientasi
"Lari prajurit, ini bukan acara mantenan! Dasar prajurit tidak becus! Tidak sigap! Tidak cekatan!"
"Ma'af perwira"
"Apa ma'af-ma'af! Saya bilang kacang hijau 1000 butir!"
Mengarahkan ke jidat prajurit "lihat punyamu! Ini kamu bilang 1000 butir! Kamu bisa hitung ga! Jangan muka aja di cantikin, tapi otak dibegoin!"
"Maaf perwira"
"Baik saya maafkan! Tapi kamu lihat ini! Ini pohon tidak berbuah! Sekarang marahin pohon ini, kenapa dia tidak berbuah!!!"
Sambil menahan malu
"Pohon! Lihat aku! Kenapa kamu tidak berbuah pohon! Jawab! Kamu nencoba mempermainkan aku pohon!...."
Prajurit yang lainnya dibuat tertawa pingkal atas kejadian tersebut
......................
Hari ke tiga
"Badan saya lemas ka"
"Oh, istirahat di UKS aja"
Menuju UKS
"Ade yang hari pertama disuruh push up itu ya? Yang kemarin marahin pohon itu juga ya de?" Sambil tertawa pelan
"Saya malu ka..."
"Yasudah saya minta maaf ya, kamu istirahat saja de, kaka tinggal ke luar ya, nanti panggil saja kalau ada apa-apa" ucap kaka tingkat cantik tersebut
"Iya ka"
Tanpa disadari, ternyata ada seseorang di ruang pria
"Heh gadis pohon yang pura-pura sakit"
Ucap lelaki dari balik tirai,
"Siapa??? Ko tahu aku pura-pura sakit" jawab dengan polosnya
"Aku juga sama dengan kamu, pura-pura sakit haha" tertawa pelan
Dan hari itulah pertama kalinya Sisil bertemu Arza dalam satu skenario yang sama
......................
Awal Agustus 2019
"Hahaha, kita harus cari cewe Za"
"Aku ngga!, kamu saja"
"Masa aku bahagia sendiri, cari jugalaaah"
"Diam, ga usah urus aku!"
"Di kelas ada yang cantik lo, si Sisil! Ayo adu siapa yang bisa dapatin dia duluan"
Arza memalingkan wajah dari temannya itu dan berkata "ngga tertarik"
......................
Akhir Agustus 2019
"Arza" panggil Anji si ketua kelas
"Apa ji?"
"Mau ngobrol tentang kelas"
Anji bercerita tentang susahnya menggerakkan anggota kelas karena berbeda latar belakang, hingga berbicara mengenai karakter mereka satu persatu.
"Tapi aku kagum, dia bukan orang kaya, tapi dia punya harga diri, gak matre" ucap Anji
"Ooh, jadi Sisil ga matre walaupun dia bukan orang kaya?" Memastikan Arza
"Iya! padahal kalau mau, bisa aja dia dapat cowok yang tajir"
.......................
September 2019
"Cari tahu tentang Sisil buat aku Za"
"Iya, gampang Mik kalau ada momentnya"
.......................
Akhir September 2019
"Za, terimakasih ya sudah pilih aku jadi anggotamu, sudah bimbing aku sampai aku bisa sadar dari gemerlapnya dunia kampus" chat Sisil
"Ga masalah Sil"
"Jujur, aku butuh sosok seperti kamu... maaf kalau terlalu lancang, tapi aku sudah terlanjur suka dengan kamu"
Berpikir sejenak...
Arza terkejut mendapat chat Sisil yang demikian. Hati dan pikirannya beradu, berdebat dengan argument yang hebat hingga terdiam Arza memikirkan jawaban yang tepat.
Kini sudah kurang lebih 15 menit ia berpikir... dan Arza telah memutuskan
"Serius? Aku juga... dari awal orientasi aku sudah perhatikan ka..."
Belum sempat mengirim, chat SisilĀ berikutnya masuk
"Maaf, jangan ilfeel ya Za, aku ngerasa kamu seperti kakak laki-lakiku, semoga kamu gak jera ngajarin aku terus (emoticon tersenyum)"
"Itu pasti Sil"
Dan hanya "itu pasti Sil" chat Arza yang terkirim
......................
Pertengahan Oktober
"Kata Miko, kamu suka Sisil ya za?...." chat Nita
Arza terkejut, apakah temannya tau semuanya, atau ini hanya sandiwaranya Nita
......................
Akhir Oktober
"Ciee yang saling rangkul merangkul" canda Arza saat usai menonton bioskop
"Eh...!" Melepas rangkulan
"Kenapa di lepas? Hahaha"
"Tunggu aku sahkan dia dulu, baru aku rangkul puas-puas" canda Miko namun serius dalam maknanya
"Dibuktikan lho, jangan cuman OMDO, entar aku pindah ke Arza" ucap Sisil dengan manja ke pada Miko
Begitulah, kisah di balik Sisil, Miko, dan Arza
Sisil dan Miko bagai bintang dan bulan yang menghiasi malam dengan terangnya... semua mengagumi keindahan bulan dan bintang, walaupun sejatinya bulan takan bisa memancarkan keindahannya tanpa bantuan dari sang matahari
Terkadang Arza menyesali, andai ia tetap menyatakan rasanya saat itu. Namun apa daya, itu hanya sebuah keandaian