Chapter 3 - CHAPTER 3

"anda lembut juga."

Para vassal yang tertawa segera memasuki area pertemuan. Sementara itu aku duduk diam di pangkuan Duke Dubbled, dan ditengah cerita yang mereka dengar di Kuil atau Pengadilan Kekaisaran, aku menjawab. Setelah beberapa saat, pertemuan itu berakhir, para vassal pun mulai pergi satu per satu, dan ada seorang kakek yang tetap tinggal di area pertemuan, kakek tersebut pun mendekati ku,

"terimakasih telah menceritakan, kisah ini kepada saya."

Terimakasih juga untuk sudah mengatakannya, itu merupakan hal yang baik untukku, aku memiliki banyak kebencian yang berkaitan dengan gereja, ketika " Anak Yang Ditakdirkan Ilahi" yang sebenarnya muncul, mereka melemparkanku dan aku dipersembah kan sebagai korban untuk roh jahat, selain itu, kalian tidak dapat memanggil oriharkon dari dataran tinggi tua yang mengerikan itu.

"ini hadiah untukmu."

kakek itu menawarkanku permen, aku melepaskan tanganku dari lengan Duke Dubbled dan mengambil permen itu. Kakek itu sudah meninggalkan area pertemuan dengan senyum lebar dan berkata,

"seperti yang dibayangkan, anak ini benar-benar lucu."

Sekarang hanya ada dua orang di area pertemuan, aku dan Duke Dubbled, dia menatapku dan kemudian mengambil permenku. Terkejut, aku terpaku dan melihat ke arah Duke Dubbled, aku menatap tanganku yang kosong dan permen beberapa kali, aku menjadi sangat sedih.

'permen,permenku, kau sialan, beraninya kau mengambil permen dari seorang anak kecil!'

Duke Dubbled dengan kasar mengupas bungkus permen sekaligus, dan....

"mulut,"

'untuk ku?' Seperti yang ku harapkan, dia tidak seburuk yang ku duga.'

Segera setelah aku berpikir begitu, Duke Dubbled menekan pipiku dengan kedua tangannya, akibat tekanan itu mulut ku terbuka seperti ikan mas, dan dia memasukkan permen itu kedalam mulutku,

'pria jahat.'

Tapi tetap saja, permen itu enak, duke dubbled menekan pipiku yang bengkak karena permen,

"saat kau kembali ke ibukota, jika ada seseorang memberi mu permen, beri tahu mereka siapa keluarga mu."

"tidak,"

"Kenapa?"

'kenapa juga aku harus memberitahu orang-orang di ibu kota? itu adalah istana kekaisaran, gereja dan Duke lainnya ada di sebelah, dan mereka semua adalah orang-orang yang telah menggangu ku.'

Namun, aku tidak bisa memberi tahu Duke Dubbled alasannya, jadi aku mengatakannya dengan singkat,

"karena aku akan selalu berada di sisi Duke."

Sejauh ini, Duke Dubbled adalah satu-satunya keluarga yang tidak meninggal kan ku dengan hati yang sedih. Kenangan beberapa hari lalu sepertinya menanggung siksaan saat aku akan kembali ke ibu kota untuk keempat kalinya. Permen yang sangat enak, selimut hangat, dan nyanyian pengantar tidur Lea yang sangat bagus untuk didengarkan. Duke Dubbled tidak seburuk yang pernah ku dengar, berpikir begitu, aku melihat ke arah Duke Dubbled, bukan kah itu senyuman?

Lalu, Lea datang menjemputku,

"Nona kecil, Tuan." kata Lea, yang melihatku kemudian menunduk kan kepalanya. Duke Dubbled mengangkat ku ke atas meja,

"jangan biarkan mereka berkeliaran dengan berisik."

'ya, pria berdarah dingin seperti Duke Dubbled tidak mungkin tertawa.'

Kembali ke kamar, aku berdiri didepan meja sofa dan jatuh cinta dengan permainan balok.

'oke, satu lagi balok dan akan mencapai lantai ke 12, satu lagi, satu lagi!'

Para pelayan yang melihat ku bermain sendiri, mereka mengobrol sebelum aku menyadarinya,

"apakah kamu yakin?"

"Iya."

Saat Lea mengangguk, para pelayan menutup mulut mereka dengan tangan mereka tidak menyangka,

" Ya Tuhan."

" Tidak mungkin."

" Apakah matahari terbit dari barat? Tuan khawatir tentang bayi ini."

Siapa yang peduli padaku? Aku terkejut dan memutar tanganku, seolah- olah aku mendengar suara petir yang tiba-tiba, angin memerpa mainan balok ku,

" heuk!"

Saat aku mengerang, Lea berlari keara ku dengan cepat,

" Tidak apa-apa Nona kecil, Anda bisa memasang nya kembali, sekarang...." kata Lea yang sedang mengumpulkan balok-balok yang jatuh dan mengangkatnya perlahan-lahan.

" Tolong ceritakan lebih banyak Lea."

" Ya, itu benar, bagaimana sikap Tuan menjadi lebih peduli pada bayi ini?"

Ya, ya, ya katakan padaku, Lea membuka mulutnya, menyusun balok-balok itu lagi untukku,

" Berbahaya di malam hari, jadi jagalah bayi ini dengan benar."

' Bagaiman Lea bisa memecahkan dan menggabungkan "Jangan biarkan mereka berkeliaran dengan berisik," dan membuat kami semua berpikir Duke Dubbled peduli padaku? Aku kagum dan terkesan dengan pemikirannya yang positif. '

" Kalau begitu, apakah Tuan kan mengadopsi anak ini?"

" Kuharap begitu, dan bayi ini akan senang memiliki saudara laki-laki."

Ah, tiga konfusius dari Dubbled, mereka terkenal sejak aku masih muda, mereka semua memamerkan ketampanan, keterampilan seni bela diri, kecerdasan dan kepribadian yang keren.

Aku belum pernah melihat mereka sebelumnya, tetapi aku sudah pernah mendengar namanya, ada nama yang lebih sering disematkan kepada tiga konfusius Dubbled, yaitu...

" Saudara Mina."

Mereka sedingin dan acuh tak acuk kepada orang lain sama seperti Duke Dubbled, tetapi mereka akan menjadi semanis sarang lebah saat berhadapan dengan Mina, itu adalah kisah terkenal saat Mina diculik oleh negara lain,mereka bertiga bergegas pergi untuk menyelamatkan Mina dan menghancurkan negara itu.

Terutama putra sulung Duke Dubbled yang memiliki cinta segitiga dengan Putra Mahkota dan Mina.

" Tapi apakah itu akan menjadi hal yang bagus jika bayi ini diadopsi?"

" Apa?"

" Kamu tahu, Tuan adalah pria yang bahkan telah menikam pendahulunya dulu, dan secara emosional, akan bagus bagi bayi ini jika dia akan didopsi oleh Duke lain—"

"Linda!" teriak Lea tajam, Lea memelototi pelayan itu, dan menyuruh pelayan lain pergi hanya dengan anggukan.

Kemudian Lea memegang tanganku dengan lembut dan berkata,

" Tuan bukan orang jahat."

" Ini adalah kesalahpahaman besar, karena Anda tidak memiliki siapa pun disekitar karena keadaan yang rumit ."

"...."

" Tuan tidak berdarah dingin, tanpa kemanusiaan, seperti yang dikatakan orang-orang. Dia mencintai dan merawat istrinya, jika dia tidak kembali saat istrinya melahirkan, mungkin dia memiliki ibu yang baik untuk bayinya."

Mata Lea menjadi gelap karena kesedihan, Duchess sedang mengandung anak keempatnya? aku tidak pernah mendengar hal seperti ini dikehidupan ku yang sebelumnya, aku jadi merasa kasihan dengan Duke Dubbled.

' Lalu aku mengerti bagaimana Duke Dubbled menjadi dingin seperti embun beku di tengah musim dingin. Bagaimana dia bisa hidup layak setelah kehilangan dua orang yang dia cintai pada saat yang sama?'

" Saya harap Anda tidak takut padanya "

" Iya."

Lea memeluk ku dengan hati-hati, membelai punggung ku dengan lembut,

" Anda juga manis."

Bisikan di telinga ku terdengar manis, dan angin yang bertiup dari jendela terasa sejuk, karena itu aku memejamkan mata perlahan-lahan, menyandarkan wajah ku ke bahu Lea. Baru pada saat tengah malam aku meletak kan kepala ku di bantal dan meronta,

'Aku lapar!'

Aku memutar kepala ku,untuk mengingat hal-hal yang kulakukan sebelumnya, ternyata aku belum makan sampai malam. Lea dan para pelayan sepertinya membuatku tertidur dan tidak membangunkan ku, aku pikir aku akan mengunggu sampai pagi datang, tapi aku juga tidak bisa menahan rasa lapar ini.

'Yang aku makan di sore ini hanyalah permen dan segelas jus.'

Satu-satunya hal yang memenuhi pikiranku saat ini adalah rasa lapar. Saat aku bersama Val Lua dulu, aku ingat, aku pernah terjebak di ruang kunci beberapa hari dan kemudian menderita karena kelaparan. Di hari-hari saat aku menjadi pengemis, aku teringat akan rasa sakit menderita karena kelaparan dan sekarat.

' Aku harus mencari makanan dan memakannya.'

Pada akhirnya,aku membiarkan tubuhku mengikuti insting ku, aku bangun dari tempat tidur dengan hati-hati. Aku berusaha mendorong pintu besar dan berjalan di tengah lorong, aku menahan rasa takut akan kegelapan dan datang ke dapur, tetapi pintunya terkunci.

'Ya Tuhan.'

Aku berkeliling kastil lagi, itu berlangsung lama sebelum aku menemukan roti di ruang tunggu para pelayan, roti itu di potong menjadi dua dan rapuh ketika seseorang meninggalkannya, tetapi aku puas dengan menemukan sesuatu untuk ku makan. Sambil memegang roti di tangan ku, aku berlari ke aula dengan penuh semangat.

' Kembali ke kamar tidur dan makan—'

' Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!'

" Heukk!"

Aku dengan terburu-buru menyembunyikan roti itu di belakang punggung ku, Duke Dubbled menatap ku dengan mata yang dingin, dimalam hari, aku sangat takut sampai-sampai tangan dan kaki ku gemetar. Pada saat itu, aku teringat sesuatu yang Mina katakan di kehidupan ku yang sebelumnya,

"jadi Jean Valjean bersalah karena mencuri roti,eh, apa itu—Jean Valjean. Ya , kupikir itu namanya, apa yang Jean Valjean katakan tentang mencuri roti?—ah,kau akan dieksekusi dengan segera!"

Saat suara cerah Mina terlintas dibenak ku,semua warna yang ada di wajah ku mendadak hilang dalam sekejap,

" Apa yang kamu lakukan disini?"

"Apakah permaisuri mengirim mu untuk memata-matai keluarga saya?"

"....."

Air liur kering tertelan dengan sendirinya, Duke Dubbled bukan lah seorang yang bisa ku tangani, aku tidak dapat menjawab, Duke Dubbled pun bergumam rendah,

" Anak Yang Ditakdirkan,"

" I-iya..!"

" Saya benci orang yang berbohonng, orang yang naif, terutama kepada mereka yang berpura-pura berada di pihak ku,"

"...."

" Mulut mereka semua dirobek."

Aku mengiggil ketakutan, Duke Dubbled membungkuk sedikit kearah ku,

" Apa yang harus saya lakukan dengan tikus kecil ini?"

Aku terduduk dengan tiba-tiba, meringkuk dalam lingkaran dan bergabung dengan tangan ku,

" Sa—sa—sa—salah!"

" Apa?"

" Aku mencurinya..."

" Apakah itu uang?"

" Apakah itu hal yang suci?"

" Rahasia militer?"

"...."

Mata Duke Dubbled bersinar dalam kegelapan, dengan warna biru yang memancar, benar-benar menakutkan, jadi aku mengeluarkan kata-kata yang lebih terdengar seperti rengekan,

" Roti...."