Dua minggu telah berlalu sejak Seunghi dirawat di rumah sakit milik Lee group. Presdir Choi datang menjenguk sekaligus mendapatkan update perkembangan kesehatan mental dan fisik Seunghi. Namun sesuatu terjadi, bukan hanya presdir Choi dan Jinwoo yang terkejut, Seunghoon, Mino, Taehyun dan Seungyoon yang juga datang turut terkejut mendengar lengkingan Seunghi yang berteriak di kamar rawat yang khusus disiapkan untuk pasien dengan kondisi tertentu.
"Oppa!! Oppa!!" Seunghi memanggil Seunghoon dengan jelas.
Merasa dipanggil, Seunghoon langsung berlari menuju ruang khusus tempat Seunghi berada. Saat tiba di depan ruangan Seunghi, presdir Kang bersama istri dan beberapa pengawal telah berdiri di depan pintu yang dihalangi oleh beberapa perawat, termasuk petugas keamanan yang ada di rumah sakit grup Lee. Pintu terbuka dan bisa terlihat dengan jelas Seunghi tengah ketakutan.
"Seunghi-ya!!!" Seunghoon menerobos kerumunan untuk masuk menemui Seunghi dan segera memeluk erat sang adik yang hampir kesulitan bernapas karena ketakutan yang berlebihan.
"Tidak apa, Seunghi-ya. Oppa di sini." ucap Seunghoon menenangkan Seunghi. Ia mengusap punggung Seunghi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan.
"Presdir Kang." panggil Jinwoo.
"Jangan ikut campur, Lee Jinwoo. Bawa Seunghi keluar dari sini!" perintah presdir Kang pada para pengawal yang ia bawa.
Presdir Choi yang sudah lebih dulu menghubungi pengawalnya memerintahkan untuk bergabung dengan perawat dan petugas keamanan untuk menghalangi presdir Kang. Seketika suasana berubah mencekam. Bisa saja terjadi keributan yang luar biasa karena kedua presdir bersikeras dengan keinginan mereka, yang satu ingin melindungi Seunghi, yang lain ingin menyiksa Seunghi dengan caranya.
"Semua ikut aku sekarang kecuali para perawat. SEGERA!" suara presdir Choi meninggi. Tidak ada yang bisa mengelak dari perintah presdir Choi termasuk presdir Kang.
"Kalian harus menjaga Kang Seunghi mulai sekarang. Jangan biarkan satupun dari keluarga Kang menjenguk Seunghi. Tidak ayah, ibu bahkan oppanya. Jaga Seunghi bahkan lebih dari kalian menjaga nyawa kalian." Perintah presdir Choi turun untuk para pengawal yang ia bawa tadi.
"JAWAB AKU!". Bentaknya pada para pengawalnya yang berdiri tepat didepan pintu kamar rawat Seunghi.
"BAIK! PRESDIR!". Balas teriak tiga orang pengawal bertubuh kekar dan tinggi itu. Siap menjalani perintah.
"Tapi dia anakku." Sanggah presdir Kang.
"Kau masih berani menyebutnya anakmu setelah apa yang kau lakukan padanya? Aku rasa Mino perlu memperbaiki otakmu." Sindir Presdir Choi dengan tatapannya yang tajam.
"Tapi, hyung—"
"AKU BUKAN HYUNGMU, KANG DAESUNG!" amarah presdir Choi sudah berada di puncak, tak ada yang bisa dilakukan presdir Kang selain menghela napasnya yang berat.
Mendengar larangan itu membuat yang lain berpikir, kenapa Seunghoon juga dilarang menemui Seunghi? Sementara hanya Seunghoon yang berada di pihak Seunghi.
"Lee Jinwoo." Panggil presdir Choi tegas.
"Ya, presdir?" jawab Jinwoo.
"Lakukan usaha terbaikmu untuk mengembalikan Seunghi seperti sebelumnya. Jangan khawatirkan apapun, aku akan bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan Seunghi. Tidak ada yang bisa membawa Seunghi dari sini. Sejengkal pun. Kau mengerti?" tegas presdir Choi.
"Baik, presdir." Jawab Jinwoo singkat.
"Dong Mino." Kini presdir Choi menatap Mino yang dijawab dengan menundukkan sedikit kepalanya.
"Kudengar ada masalah dengan paru-parunya. Pastikan Seunghi mendapatkan kembali kesehatan untuk paru-parunya itu. Kau tidak masalah kan melakukan pemeriksaan rutin untuk Seunghi di sini? Aku akan mengurus semua juga membayarmu untuk ini." jelas presdir Choi.
"Anda tidak perlu membayarku, Seunghi sudah seperti adikku sendiri." tolak Mino soal bayaran yang akan diberikan presdir Choi.
"Kwon Taehyun! Kau yang paling kejam bukan? Siapapun yang akan menemui Seunghi harus mendapatkan izinmu dulu. Jika kau tidak memberikan izin, aku juga tidak. Ingat, siapapun! Itu artinya Kang Seunghoon juga termasuk meskipun Seunghoon adalah kakaknya."
Taehyun mengangguk tanda mengerti. Kemudian dia ingat sesuatu, "Kalau boleh tahu, kenapa Seunghoon tidak boleh menemui Seunghi?"
"Karena anak yang lemah seperti dia bisa saja dimanfaatkan ayahnya lagi untuk membawa Seunghi keluar dari sini." kata Presdir Choi menatap tajam Seunghoon, sementara orang yang ia tatap hanya bisa menunduk malu membenarkan ucapan ayah dari sahabatnya itu.
"Dan kau Choi Seungyoon." panggil presdir Choi.
"Setelah menuduh, harusnya kau meminta penjelasan padaku bukannya langsung pergi. Aku tidak tahu apapun tentang ini, yang kutahu Seunghi sedang melanjutkan sekolahnya di New Zealand. Tarik lagi ucapanmu tentang malu memiliki nama keluarga Choi, sampai matipun kau akan tetap memakai nama depan Choi. Kau akan tetap menjadi anakku dan aku adalah ayahmu." Presdir Choi menatap iba ke Seungyoon, ada kasih sayang yang mengalir dari tatapan presdir Choi.
"Maaf, ayah." ucap Seungyoon singkat.
"Ikut aku sekarang jika kau masih menganggapku sahabatmu, Kang Daesung." Ucap presdir Choi datar. Ia pergi diikuti presdir Kang dan istrinya. Ketegangan yang terasa telah hilang bersama perginya presdir Choi.
Mino menghela napas panjang, "astaga. aku tidak menyangka berhadapan dengan presdir Choi yang emosi akan sangat menegangkan seperti ini. Seungyoon-ah, ayahmu benar-benar mengerikan."
Mereka tertawa kecil sementara Seunghoon menunduk kecewa mendengar keputusan presdir Choi. Seungyoon dan yang lain sadar Seunghoon tak ikut tertawa dengan mereka, Seungyoon menepuk pundak Seunghoon.
"Hyung, ayahku tidak sekejam itu. Kau masih bisa menemui Seunghi." Hibur Seungyoon.
Seunghoon mengangkat kepalanya menatap Seungyoon, "Kau akan bicara padanya atas namaku?"
"Eh kenapa harus aku? Kau kan kakaknya, beranikan dirimu bicara pada ayahku. Oke? Demi bisa menemui Seunghi." Seungyoon menggoda Seunghoon dengan menaik-turunkan alisnya.
Seunghoon mengedarkan pandangannya. Ia menatap satu persatu wajah sahabat yang selama ini lebih mirip seperti saudara. Dukungan dari mereka bisa Seunghoon rasakan hanya dari tatapan saja. Seunghoon tersenyum, semangatnya kembali setelah sebelumnya merasa sangat sulit melewati ini sendirian.
* * *
Sahabat yang benar-benar mengerti dirimu akan terlihat saat mereka menjadi bumi untuk pijakanmu ketika kau mencoba berdiri kembali.
– Kang Seunghoon –
Bersambung.......