"Dira... Tidak mudah menjauh dan pergi begitu saja melupakan cintaku, Sejak kamu terluka dan pergi darinya perasaan cinta itu tumbuh tidak terkendali...
Aku tahu di hatimu hanya ada Kin, tapi aku tetap memaksa. Menunggu moment yang tepat dan mencoba agar kamu mencintaiku,
Aku keras kepala? Yah, betul. Karena rasa itu semakin hari semakin besar tidak terduga.
Aku tau akhirnya akan terluka, namun aku tetap mengabaikannya.
Betul, sekarang hati ini sakit. Bahkan sangat sakit, aku tidak ingin bernafas lagi. Tapi hari ini, kamu datang membiarkan aku hidup kembali.
Aku coba bernegosiasi, tapi akhirnya aku sadar, cinta bukanlah sepotong roti yang bisa di bagikan kepada lebih dari satu orang, seperti yang aku inginkan sekarang,"
Dedrick menghela nafas panjang, "Aku bodoh! Sangat bodoh," gumamnya lagi sambil menatap langit malam tanpa bintang, gelap dan dingin, sedingin hatinya yang kesepian.
Sementara Tedi memandang langit yang sama, pikirannya yang aneh hari ini membuatnya linglung.