Alen duduk termenung di taman belakang rumah setelah kepergian Reno. Beberapa kali dirinya menarik nafas panjang, gambaran Siren yang sedang menyiksanya selalu terlintas di pikirannya, membuatmu semakin membencinya. Apalagi jika ingat ketika Ayahnya di bantai dan di bakar bersama mobilnya. Rasanya ingin sekali melakukan hal yang sama pada mereka.
'Sampai detik ini aku masih membencimu, kebencianku semakin lama semakin dalam. Mungkin jika kejahatanmu cukup dengan keluargaku saja aku masih bisa melupakannya fan mema'afkanmu tapi, kau banyak melukai orang. Berhasil mendapatkan harta Ayah, kehormatan dan segalanya membuat kalian ingin mendapatkan lebih dan lebih lagi. Kalian bantai satu persatu keluarga yang tidak berdosa...' Gumam Alen.
Menyaksikan kejahatan demi kejahatan Siren dan Ayahnya membuat Alen hampir gila. Sangat sadis dan tidak main - main. Seakan mereka mati rasa, sehingga hatinya tidak tergugah mendengar orang yang di bantainya kesakitan.