Chereads / Mengukir Namaku di Hatimu / Chapter 31 - Permulaan yang Tidak Bersahabat

Chapter 31 - Permulaan yang Tidak Bersahabat

Hari ini Bian dan Fio berangkat kerja bersama, hari ini merupakan hari pertama Bian akan berada di divisi perencanaan. Bian dan Fio berangkat dengan hati yang senang, akhirnya mereka bisa berada di kantor yang sama dan bekerja di bagian yang sama, sebagai teman dekat yang sudah lama saling mengenal dan dekat tentu saja hal ini merupakan suatu keajaiban dan keinginan mereka, terlebih mereka saling tahu satu sama lain bagaimana perjuangan masing-masing.

Sesampai di kantor Bian dan Fio berpisah, Fio segera menuju ke lantai atas tempat meja kerjanya sedangkan Bian menuju resepsionis. Mereka meminta Bian untuk menunggu di lobi sampai Tiara datang, ya Tiara saat ini bekerja sebagai direktur bagian divisi perencanaan sedangkan Clara saat ini menjadi sekretaris Jackran.

Setelah 10 menit menunggu, Tiara datang dan menghampiri Bian, Tiara menggunakan celana pendek yang senada dengan blazernya dan kemeja dalam yang berwarna putih, rambutnya di biarkan terurai bebas, di tambah lagi Tiara menggunakan high heel yang sedang yang menambah keindahan bentuk kakinya. Bian sendiri cukup tahu alasan mengapa Jackran pernah sangat mencintai Tiara, dengan paras rupawan dan merupakan sosok perempuan yang pintar menjadi daya tarik dan pesonanya.

"sorry lama," sapa Tiara dengan wajah tak bersahabatnya atau lebih tepat berusaha untuk terlihat ramah,

"tenang, gue lagi dalam mood yang baik sekarang," balas Bian,

"yuk ikut gue," Bian pun berjalan di sebelah Tiara dan mengikutinya, Bian diajak berkeliling perusahaan dan diperkenalkan kepada divisi perencanaan dan divisi lainnya yang berhubungan dengan pekerjaannya nanti, tak hanya itu Bian juga di berikan beberapa tugas yang harus dia lakukan sebagai permulaan,

Setelah mendapatkan meja kerjanya dan dibiarkan mengerjakan beberapa tugas, Bian memutuskan untuk menghampiri Jackran,

"selamat pagi pak," Bian menyapa Jackran, tentu saja Jackran kaget karena biasanya karyawan yang masuk keruangannya selalu di temani sama sekretarisnya, Clara.

"sekretaris kamu lagi nggak ada di meja, jadinya aku langsung masuk," ucap Bian setelah tak ada jawaban dari Jackran,

"ini hari pertama kamu kerja, aku harap kamu tidak melakukan sesuatu yang bisa membuat kamu dalam masalah," Jackran memperingati Bian,

"aku Cuma mau beri salam doang, lagian Tiara kenapa nggak ngajak aku kesini," gerutu Bian,

"aku lagi banyak kerjaan," lanjut Jackran kemudian, ini sebagai bentuk pengusiran secara halus kepada Bian, Bian yang menangkap sinyal itu segera pamit dan mengundurkan diri, dia juga tidak ingin bermasalah di hari pertama dia kerja.

Saat jam kerja, Bian pergi ke toilet, semua orang tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Saat tengah di dalam toilet, dua orang tampak memasuki toilet,

"jadi bagaimana Ri," tanya Tiara,

"tenang aja, gue udah mikirin rencana yang harus kita lakukan," jawab Ria, ya mereka adalah Tiara dan Ria, sepertinya mereka tidak memeriksa toilet hanya karena kelihatan sepi, Bian masih berdiam diri dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"jadi kapan kita mulai jalaninnya, gue nggak mau tu anak lama-lama kerja disini," ucap Tiara, Bian yakin saat ini dirinya lah yang jadi perbincangan,

"tenang aja, besok lo suruh dia mempersiapkan bahan ini dan mempresentasikannya," Ria memberikan sebuah berkas dan Flashdisk yang berisi bahan yang akan di presentasikan,

"ini bahan yang sama yang nantinya juga akan di presentasikan sama Fio, kita buat mereka berperang dan kesalahan Bian ini tidak akan di maafkan Jackran," lanjut Ria menjelaskan lagi,

"tapi kalau bahan yang dipresentasikan sama, gue yang kena nantinya Ria, saat ini masih ada 4 bahan lainnya yang harus di bagi rata sama mereka, biar mereka nggak dapat sama," Tiara sangat berhati-hati, dia tidak ingin ada kesalahan yang justru akan menghancurkan dirinya sebagai salah satu orang kepercayaan Jackran di perusahaan ini,

"tenang aja, siapa bilang kamu nggak ngasih bahan yang berbeda sama dia," Ria tersenyum dengan liciknya, dia membuat rencana yang sempurna untuknya karena hal ini jugalah dirinya dan Bian bermasalah dulu, jadi bagi mereka yang mengenal Bian akan melihat Bian selamanya sebagai pencuri,

"jadi…" Tiara tak melanjutkan ucapannya, dan dia sudah mengerti apa yang harus di lakukannya.

Bian masih fokus dengan pekerjaannya, dia membiarkan semua orang pulang dahulu untuk menemui Jackran yang biasanya lembur di kantor. Bian juga sudah menerima berkas dan file yang akan dia gunakan untuk presentasi besok yang di berikan oleh Tiara.

Saat semua orang sudah pulang, saat ini ruangan divisi perencanaan terlihat sepi, hanya ada Jackran, Bian dan Clara,

"misi kak, pak Jackran nya ada," tanya Bian dengan sopan,

"iya, ada di dalam Bi, ada perlu apa ya," tanya Clara juga ramah,

"aku bisa ketemu pak Jackrannya sebentar kak, ada beberapa hal yang harus aku omongin," tanya Bian,

"kakak mau ikut dengerin juga nggak papa," ucap Bian menjawab ekspresi bingung Clara, dia tahu bahwa karyawan tidak boleh mengganggu Jackran seenaknya, mereka harus membahasnya dengan Clara.

Mereka berdua pun masuk keruangan Jakcran, Jackran tampak masih berkutat dengan berkas-berkasnya,

"misi pak, Bian mau ketemu sama bapak," Clara masih berdiri di pintu setelah membukanya dan menunggu jawaban dari Jackran,

"ya silahkan masuk," jawab Jackran, Clara mempersilahkan Bian masuk, sedangkan dirinya memilih untuk keluar membiarkan mereka berdua memiliki privasi dan menutup pintu.

Bian menghampiri Jackran,

"ada apa," tanya Jackran,

"dua hari lagi aku mau presentasi dan aku udah menerima beberapa bahannya, ini pertama kalinya buat aku jadi aku mau minta ganti bahannya," ucap Bian tanpa basa-basi,

"maksud kamu, Bi, ini kantor, aku harap kamu bisa lebih professional dalam urusan pekerjaan," jawab Jackran,

"aku nggak bisa presentasi pakai bahan ini Ran, lagian kalau aku kasih tahu kamu alasannya juga percuma, kamu juga nggak akan percaya sama apa yang aku omongin," ucap Bian, dia berharap Jackran tidak membuatnya membicarakan alasannya, karena Jackran juga tidak akan mempercayainya,

"sama seperti pegawai lainnya, kamu nggak bisa minta untuk diperlakukan istimewa Bi, aku sibuk, jadi kamu silahkan keluar," tegas Jackran kepada Bian, Jackran tidak mengerti alasan kenapa Bian menjadi seperti ini, dia benar-benar seperti tidak mengenal Bian sama sekali,

"Tiara dan Ria bekerja sama merencanakan sesuatu Ran, aku nggak tahu pasti tapi ini berhubungan dengan materi ini dan juga presentasi itu," akhirnya Bian menjelaskan apa yang dia dengar di toilet tadi, meskipun Bian tahu Jackran tidak mungkin mempercayainya, tapi dia terlalu gusar dan takut akan mengancurkan pekerjaan yang baru saja dia dapatkan,

"kamu punya bukti," tanya Jackran, Jackran menatap Bian, bagaimana Bian melakukan hal ini, Jackran sendiri tidak tahu dia percaya atau tidak dengan apa yang dibicarakan Bian. Tiara dan Ria adalah orang kepercayaannya di perusahaan ini yang sudah di kenal sejak lama, selama ini mereka tidak pernah mengecewakan Jackran jadi sangat sulit untuk Jackran mempercayai apa yang saat ini Bian bicarakan.

"aku dengar sendiri mereka ngomongin ini Ran," Bian tahu apa yang dilakukannya ini tidak professional, tapi setidaknya ini keuntungan untuknya mengenal Jackran, dia tidak ingin dipecat dari pekerjaannya bahkan dia belum memulai apapun,

"kamu punya bukti," Jackran kembali mengatakannya dan menekankan setiap kalimat yang dia ucapkan,

"aku nggak punya bukti, tapi saat harinya tiba kamu akan tahu Ran, dan itu jadi buktinya, jadi kamu nggak bisa pecat aku nantinya kalau rencana mereka berhasil," ucap Bian sedikit memohon kepada Jackran,

"baiklah," ucap Jackran menurut dan Bian tersenyum, karena tidak biasanya Jackran melunak kepadanya.

...

Hy teman-teman semua, tolong dukung cerita ini ya, cerita ini tidak akan menjadi apa-apa tanpa dukungan dari kalian. Selamat menikmati 🙏