"Aku tahu, yang lebih terluka atas tindakan tadi bukan aku Ran, tapi kamu," ucap Bian, Bian kembali duduk ke atas sofa, Jackran tidak bisa membantah apa yang di katakan Bian, dia menatap Bian yang saat ini jelas tengah menahan kantuk, suaranya tak lagi terdengar bersemangat.
"Omong kosong apa yang saat ini kamu bicarakan, berhenti berspekulasi sesuatu yang tidak jelas," ucap Jackran kepada Bian, dia menatap Bian,
Bian membenarkan posisinya dan berdiri di hadapan Jackran, "Tentu kamu yang lebih mengerti tentang hal itu Ran," ucap Bian, Bian menatap Jackran dengan senyuman, Bian menjangkau tangan Jackran dan menggenggamnya dan Jackran hanya diam mendapati pelakuan Bian itu.
"Jadi mau sampai kapan kita harus berdebat seperti ini, kalau saja kamu mendengarkan aku dari tadi mungkin aku udah nggak berdiri di hadapan kamu lagi saat ini," ucap Bian sembari mengelus tangan Jackran, sedangkan Jackran diam tidak menanggapi.