Jackran masih memperhatikan Bara bahkan sampai Bara keluar dari ruangan itu dan tak terlihat sama sekali. Bian masih menunggu Jackran melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Bian, namun sepertinya Bara masih lebih menarik perhatiannya,
"Ran," ucap Bian kemudian, Jackran yang menyadari hal itu pun melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Bian,
"Apa kamu yakin masih mau seperti ini," Jackran berbicara melalu giginya, saat ini hanya ada kemarahan di dalam dirinya, bagaimana Bian tidak memikirkan tentang hubungan mereka dan memilih keputusan ini, apapun alasannya Jackran masih belum mengerti Bian dengan keputusannya ini.
"Apa kamu anggap aku cuma candaan, apa yang aku katakan kemarin tidak ada artinya Bi," bentak Jackran,
Bian menghela nafas pelan, masih mencoba bersabar, tangannya masih memegang tangannya yang telah memerah akibat perlakuan kasar Jackran kepadanya, "Ran, aku nggak punya pilihan lain," ucap Bian,
"Kamu bisa nolak Bi," bentak Jackran lagi,