Jackran berjalan keluar dari kamar orang tuanya, saat ini ia harus bertemu dengan Jaira. Awalnya Jackran bertemu Ibunya karena berharap akan mendapatkan suatu pencerahayan tapi ketika ia melihat Ibunya, yang ada Jackran justru merasa kesal dan marah yang menjadi satu. Jackran bahkan secara tidak langsung menyalahkan Ibunya atas apa yang terjadi.
Jackran menjadi lemah di depan Ibunya, ia bahkan tidak bisa mengendalikan air matanya ketika sudah berbicara dengan Ibunya itu. Jackran seperti anak kecil yang merengek kepada Ibunya, Jackran memperlihatkan betapa saat ini ia sudah putus asa, Jackran tidak mengerti bagaimana harus menghadapi Bian yang kini sudah memilih untuk pergi dari hidupnya. Jackran tahu bahwa itu bukan hanya gertakan semata, melihat bagaimana ekspresi Bian membuatnya menjadi takut.