Bian masih terduduk di sofa halaman belakang, saat ini Bian tampak sangat berantakan, Bian hanya menggunakan dalaman dan tanktop. Pada bagian wajah Bian tampak merah dan lebam, sudut bibir Bian juga terluka, Bian masih diam mematung dengan segala kesakitan yang masih ia rasakan, perih hatinya adalah sesuatu yang saat ini membuat Bian ingin menangis, namun air mata seakan enggan keluar untuk melampiaskan semua kemaraha, kekecewaan dan kesakitan Bian yang kini bersatu.
Sudah kurang lebih dua puluh menit Bian duduk termenung menahan sakit, sedangkan Jackran saat ini sudah masuk ke dalam yang Bina tidak tahu dia di mana. Saat Bian masih bergulat dengan pikirannya, ponsel Bian berbunyi bersamaan dengan bel rumahnya.