"Raki kita gak bisa gini terus"
"Sera coba pikir aku lakuin semuanya buat kita, pengorbanan aku, waktu aku, semua aku lakuin buat kita"
"Tapi kita gak bisa lanjutin hubungan yang di awali kebohongan!"
"Kenapa kamu punya pemikiran gitu.?, oke kalo kamu anggap semua yang aku lakuin itu kebohongan kita lebih baik udahan aja, cukup sampe sini, bakal aku jadiin pelajaran semua hal yang kamu anggap salah"
-Tut Tut Tuut-
Raki mengakhiri panggilan suaranya dengan Sera, seketika tanpa Raki sadari air mata mengalir dari mata turun ke wajah lembabnya. Raki merasa semua yang dia lakukan seakan akan sia -sia. Terbesit dipikiran Raki sesal, kecewa.
"Andai gua gak kenal Dia pasti gua gak bakal gini, anjing lah" Kesal Raki sembari menangis sesenggukan setelah keputusan yang dia buat.
------
Raki Kusuma, pria kelahiran Bandung yang bisa disebut sedikit berbeda. Sederhana, dan bersikap tidak peduli dengan hal - hal yang tidak merugikan dia. Dia terlihat sama dengan pria lainnya dalam melakukan pekerjaan dan bersosialisasi, namun berbeda ketika dia bermain Game Online. Raki seperti orang berbeda ketika sedang bermain game online, ambisius untuk menang, fast learning dalam mempelajari teknik baru, dan cukup mahir di beberapa game yang dia mainkan. Raki sering bermain game bersama teman temanya, teman sekolahnya dulu atau teman ingame .
Suatu malam Fahad mengajak Raki mengajak bermain game bersama teman Fahad. Fahad ini teman dekat Raki ketika raki masih bersekolah dulu.
"Rak login oy, gua main bareng temen ini, lu kan jago bisa sekalian carry gua"
"Gak males, bosen gua"
"Temen gua cewe"
"Otw login"
Dengan semangat Raki ikut bermain sembari mengobrol dengan Fahad dan Sera. Sera yang baru mengenal game online. Dia satu sekolah dengan Raki dulu, namun Raki tidak begitu mengenal Sera karena berbeda kelas ditambah Raki lebih suka mengghabiskan waktu bersama teman dekatnya.
"Mid lane kosong isi dulu baru ikut war pea" Tegas Raki
"santai cok, Sera baru main blm paham banget dia" Jawab Fahad
"Ser kesibukan apa sekarang.?" Tanya Raki
"Kuliah, ngegame, main" Jawab Sera
"hmm pemalasan sekali anda" Timpal Raki
Raki dan Fahad tertawa dengan candaan Raki. Mereka bertiga bermain game sampai larut malam, dan di akhri dengan pinta Raki untuk logout karena besok dia masuk kerja shift pagi. Raki bekerja di sebuah perusahaan BUMD di bidang perbaikan. Cukup lama dia bekerja disana dan tinggal di rumah orang tuanya di Kota Semarang. Dia pindah dari Bandung 2 tahun setelah lulus Sma dan kepulangan Ibu nya dari Negara sebrang. Sekarang Raki menetap bersama orangtuanya dengan biasa saja, tanpa kesan atau kasih sayang seperti anak anak lain karena sedari kecil dia sudah ditinggalkan oleh ibunya merantau di Singapore. Raki besar di tengah keluarga yang Broken Home sejak kecil. Bertemu dengan ayah kandung pertama kali hanya di acara kelulusan. Hal - hal ini lah yang membuat sifat Raki menjadi bodo amat dan tidak terlalu peduli dengan urusan yang merugikannya.
Setelah logout game yang dia mainkan, Raki pun beristirahat dan tidur ditemani dengan podcast horror yang sering dia dengarkan ketika akan tidur.
Sepulang kerja Raki istirahat dan merebahkan diri di kasur sambil memainkan ponsel.
"Cling!!"
Suara notifikasi dari ponsel Raki.
"Wih ada yg follow, stalk dulu dah" Gumam Raki dalam hati.
Setelah mendengar dan melihat isi dari notifikasi diponsel miliknya. Raki sedikit terkejut dan berfikir sedikit aneh karena Sera mengikuti akun Raki yang sebelumnya tidak saling mengikuti.
Sera perempuan yang secara aneh mulai mengikuti akun Raki. Untuk ukuran akun perempuan dengan ribuan pengikut cukup aneh karena tiba tiba mengikuti akun dengan pengikut kurang dari seribu.
"Aneh ni cewe, gak jelas" Pikirnya
Raki menganggap hal ini dengan respon sangat biasa saja dan tidak begitu peduli setelah pikirnya tadi. Raki kembali ke rutinitasnya sepulang kerja. Bermain game sudah menjadi rutinitas Raki sepulang kerja, namun sebelum bermain Raki membagikan tulisan sajak di status akun sosialnya karena menulis sajak dan puisi hobi sampingan Raki.
Ditengah permainannya Raki mendapat notifikasi bahwa seseorang mengirim pesan kepadanya. Raki sempat mengabaikan pesan itu beberapa menit, namun rasa penasaran membuat dia berhenti bermain nutuk melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.
"Siapa si anjim penasaran gua"
"Hey Jomblo, Dasar jomblo" Isi pesan Sera yang membalas status Raki, tulisan sajak yang dikirimkan Raki tadi memang sedikit berkaitan dengan orang - orang yang belum memiliki pasangan atau jomblo.
"Gak jelas lu, kalo sama sama jones jangan so keras" Balas Raki pada pesan Sera.
Disinilah awal Raki mulai dekat dengan Sera, wanita yang Raki sebut dengan Wanita Langka setelah kurang lebih 2 bulan mereka saling berbalas pesan dan bertukar suara di telepon. Ada sebuah kepercayaan yang Raki percayai tentang perasaan dan cinta.
Ketika hal kecil dan tidak masuk akal sedikitpun bisa medekatkanyang terpisah walau hanya tersentuh dalam jarak doa.
Pikir Raki tentang keseharian yang sedikit demi sedikit berubah seiring datangnya Sera di hidupnya Raki. Rutinitas, sikap, dan perhatian Raki berubah kepada Sera. Mulai dari bermain game bersama, saling bercerita, telepon berjam - jam, mendengar lagu bersama, berbagi relasi, hingga menghayal tentang masa depan dilakukan mereka berdua yang semakin dekat dari waktu kewaktu.
Sekian lama Raki berhubugan daring dengan Sera, dia memberanikan diri untuk mengajak Sera bertemu setelah 3 tahun kelulusan Sma. Raki mengajak bertemu di Kota yang di juluki Kota Kembang, Bandung kota yang akan membuat Hipokampus otak Raki penuh kenangan dengan Wanita yang dia sebut langka, Laurena Sera.
"Ketemu yok, bosen aku, pen main ke Bandung"
"Emang kapan mau ke bandung.?"
"Besok aku kesana 3 Hari"
"Ngedadak banget ih, yaudah besok mau berangkat jam berapa.?"
"Naik kereta dari sini berangkat jam 5 sore, paling sampe jam satu maleman"
"Mau tidur dimana di bandung.?, emang kerja ada cuti.?"
"Udah itu urusan aku buat pikirin itu, kamu cukup nunggu, siap siap aja besok kita ketemu, pen liat 3 tahun apa berubah"
"Oke kalo gitu, aku mo tidur dulu"
"Malem nyet"
Mulai dari kata yang di sampaikan dan sikap Raki pada Sera berubah perlahan - lahan. Karena itulah Sera senang bertukar pesan hingga mengobrol ditelepon dengan Raki, cara beradaptasi dengan lawan bicara yang unik yang membuat Sera nyaman. Perasaan mulai tumbuh diantara mereka.
Waktupun berjalan cepat seakan merestui pertemuan mereka. Raki yang datang ke kota kelahirannya dengan setelan sederhana, kemeja biru donker, jaket parka, celana jeans, sepatu casual, dan tas waistbag yang Raki kenakan seakan semua outfit pas dengan proporsi tubuh tinggi, pundak bidang, rambut belah tengah, yang tiba menghampiri Sera disaat sedang menunggu di depan gerbang stasiun kereta Kota Bandung pukul 01:43 malam.
"Sera.?"...
-----