hanya seorang pengumpul sampah biasa tetapi aku punya dua hal penting untuk diriku yaitu nama dan cita - cita ku yaitu membuat orang - orang tempat tinggal merasa senang dan tidak kelaparan lagi.
saat Rei sedang mengumpulkan sampah ia melihat seorang gadis yang ditarik - tarik pria Tua, Rei pun merasa tidak enak dan khawatir dengan gadis tersebut.
"Hei apa yang kau lakukan terhadap nya!!."
dengan berteriak Rei pun bilang itu, dan pria tua itu pun menjawab nya dengan berteriak juga.
"Hah? memang nya kenapa!, pergi kau sana sialan!!!."
dengan ketakutan gadis itu bilang.
"aaaa ah aaaku tidaak apa-apa kok."
Rei pun tau bahwa itu hanyalah bohongan.
"oh oke kalau begitu" Rei pun juga berbohong.
Rei pun pergi dan tiba-tiba Rei melempar sebuah batu besar dan pas mengenai kepala pria tua tersebut.
"ah sakit sekali kepala ku."
kepala pria tua itu pun berdarah, Rei pun menarik gadis itu dari tangan pria tua itu.
"hei cepatlah! ayo lari!!!."
Rei pun dengan gadis itu lari terbirit-birit
"ahhggk sialan kau."
pria tua itu pun mengeluarkan sebuah senapan dari kantung jaket nya, dia pun menembak Rei dan gadis itu dengan membabi buta.
"sialan ternyata dia mempunyai senapan."
Rei pun berlari dengan sekuat tenaga, tapi untung saja tembakan nya tidak mengenai mereka berdua.
"sialan!!! tembakan ku tidak mengenai mereka sama sekali."
kata pria itu dalam hati nya, dengan sempoyongan pria itu pun pergi.
Setelah aman Rei pun bilang
"hei kau tidak apa-apa?."
gadis itupun menjawab dengan terengah-engah.
"haahh iya terima kasi telah menolong ku."
mereka berdua pun duduk di kursi dekat mereka.
"hei apa yang mau dilakukan pria itu, hah?.
" dengan terengah-engah lagi gadis itu pun bilang "seperti nya dia ingin memperkosa ku."
dengan wajah kaget Rei.
"hah memperkosa mu!!!."
"ah sekarang kan sudah tidak apa-apa, tapi terima kasih ya sudah menolong ku ya."
dengan wajah agak khawatir dan kasian Rei.
"iya untung saja aku lewat depan gang itu, baiklah sekarang aku akan melanjutkan kan pekerjaan lagi sudah ya."
Rei pun pergi meninggalkan gadis itu.
"hei tunggu dulu nama ku adalah Rukka!."
dengan berteriak ke Rei Rukka memberitahu nama nya kepada Rei.
Dengan kaget Rei bilang dalam hati nya.
"sungguh aku akan menikahi nya, sungguh gadis yang sangat cantik berambut pendek hitam dan bermata ungu pastel."
Rei pun hanya tersenyum menjawab perkataan Rukka.
Saat sedang mengerjakan pekerjaan nya Rei melihat sesuatu hal yang sangat ia benci lagi, ia melihat pasukan tentara memaki dan memukuli seorang kakek tua yang lemah dan tidak berdaya.
"hei tua bangka!!! mana lagi apa cuma segini dasar tak berguna!!!."
para tentara itu pun melanjutkan memukuli kakek tersebut sampai berdarah-darah.
Rei pun sangat geram dan berteriak.
"hei sialan apa yang kau lakukan!!!!!."
para tentara itu pun menoleh dan berteriak juga.
"hei bocah ingusan kau diam saja!, aku hanya menagih sampah nya."
yang memang para tentara adalah sang penagih atau bisa dibilang para pemulung sesudah mengumpulkan barang nya akan di beri kepada para tentara itu, ya walau bayaran nya tidak sebanding dengan kerja para pemulung tersebut.
Rei pun hanya bisa diam dan ikut pengumpul kan barang yang dia kumpulkan dalam hati Rei dia bilang.
"pasti, pasti, pasti akan ku balas mereka di kemudian hari akan ku sobek-sobek kulit nya akan ku bakar mereka akan ku hancurkan mereka para orang-orang yang meremehkan kami."
dengan muka dan hati yang marah dan penyimpan dendam kepada mereka, Rei pun mengumpulkan barang nya.