Chereads / KENANGAN MERAH / Chapter 2 - DESA HIKARI

Chapter 2 - DESA HIKARI

Perjalanan mereka dengan mengendarai mobil lumayan lama tetapi Ayah,Ibu,dan Kakak gadis itu sepertinya sangat menikmati perjalanan mereka.Pemandangan Desa yang disinari gemilau cahaya matahari yang hendak tenggelam,membuat suasana pemandangan Desa Hikari seolah-olah tampak seperti BATU RUBY.Tetapi gadis remeja yang bernama NAYLA AZUMI itu sepertinya tidak menikmati Desa Hikari tersebut seperti hal nya orangtua dan Kakak perempuannya itu.

"Mom,kenapa kita harus pergi dari rumah kita yang ada di kota?"{Ucap deras NAYLA AZUMI yang bertanya kepada Ibunya dengan wajah yang cemberut}.

"Setibanya kita ditempat tujuan kita mungkin akan menjawab rasa heran dan pertanyaan-mu itu,Azumi-chan."{Jawab Ibu nya dengan wajah yang tersenyum kebelakang mobil untuk melihat kearah Azumi}.

"Mooooom,sudah berulang kali Azumi beri tahu.Jangan menyebutkan nama Azumi dengan akhiran ``CHAN``.Artinya sangat memalukan Mom.Azumi tahu Mom bekerja di sebuah kantor ternama di negara jepang sehingga Mom sudah terbiasa dengan bahasa dan sebutan² panggilan yang biasa digunakan disana,tetapi jangan menggunakan dinama Azumi,Karena Azumi tidak suka itu!"{Ucap Azumi dengan ekspresi mukanya yang semakin cemberut}.

"Hihihi,baiklah²,"{Berkata Ibunya dengan reaksi tertawa sambil menutup mulutnya dengan tangan}, "Tetapi dengan syarat, berhentilah juga memanggil Ibumu dengan sebutan ``MOM``!Panggil nama Ibu dengan sebutan yang benar!"{Sambung ucapan Ibunya dengan nada bicara yang sedikit naik daripada sebelumnya}.

"Laah,tetapikan sebutan ``MOM`` itu biasa digunakan disekitar kota kita.Teman² Azumi juga sering memanggil Ibu mereka dengan sebutan itu."{Ucap Azumi menjelaskan kepada Ibunya}.

"Ibu, Ayah.Inilah yang membuat Ayumi semakin yakin bahwa lingkungan disekitar KOTA MANALUNG itu tidaklah baik.Banyak tata kerama yang tidak pantas sering digunakan disana.Bahkan Azumi sendiri saja sampai² menganggap hal² yang seperti itu sudah wajar."{Ucap Kakak perempuan Azumi yang bernama Ayumi tersebut kepada Ibu dan Ayah mereka}.

"Sudah,sudah!Kita akan memutuskannya setelah kita sampai ditempat itu."{Ucap Ayahnya untuk mengakhiri pembicaraan mereka tersebut}.

Gadis remaja yang bernama Nayla Azumi itu tidak bisa membantah keputusan orang tua dan Kakaknya sendiri.Entah apakah yang telah direncanakan oleh mereka,yang jelas Azumi hanya bisa menunggu hingga mereka sampai ditempat tujuan yang dikatakan oleh Ayahnya itu.

Setelah melakukan beberapa jam perjalanan mengendarai mobil itu, akhirnya mereka melihat ada sebuah perdesaan yang dikelilingi oleh rumah² sederhana,dan banyak orang yang juga berjualan disana seperti halnya pasar,tetapi yang bedanya mereka berjualan ditengah-tengah perumah-perumahan tersebut.

Selain terdapat rumah dan pasar.Disana juga ada sawah,ladang berkebun,dan juga pepohonan seperti halnya yang mereka jumpai di tengah perjalanan mereka menuju kemari.Azumi yang sudah terbiasa hidup diperkotaan yang memiliki segala macam fasilitas umum modern,membuatnya ingin segara pulang ke Kota Manalung yang memiliki hal² yang dibutuhkan oleh Azumi pada saat itu juga.

Tetapi Ayahnya terus melanjutkan mobilnya hingga menuju kesuatu tempat yang dipenuhi oleh pepohonan² yang lebat.Dan tidak lama setelah menelusuri pepohonan tersebut, akhirnya terlihat sebuah rumah yang BERUKURAN SEDANG dengan GAYA YANG LUMAYAN TRADISIONAL.Karena rumah tersebut berkisaran sedikit jauh dari perumahan yang dilewati oleh mereka tadi, sehingga membuat halaman depan rumah itu sangat lapang dan luas.

"Nah, kita sudah sampai.Turunlah!"{Ucap Ayahnya menyuruh turun kepada mereka yang ada didalam mobil}.

"Ayah serius,tempat ini kelihatannya seperti tempat angker.Mari kita pulang sekarang!"{Ucap Azumi memujuk Ayahnya untuk kembali sambil menatap kearah rumah tersebut dari dalam mobil}.

"Sembarang saja.Jangan menjelek-jelekkan rumah orang lain!"{Ucap Ayumi seketika}.

"Sudahlah!Mari turun!"{Kata Ibu mereka}.

Dengan terpaksa,Azumi harus turun dari mobil mereka bersama dengan Ayah,Ibu,dan Ayumi Kakaknya.Langit semakin sore, matahari seakan-akan benar² akan tenggelam dari arah barat.Tetapi pemandangan di Desa tersebut masih berwarna merah yang begitu cerah dan indah.Ayah dan Ibu mereka mendatangi rumah itu,Ayumi dan juga Azumi langsung mengikuti orangtua mereka dari belakang menuju rumah itu,tetapi sebenarnya Azumi tidak ingin menuju kesana.

*TOK,TOK,TOK*.

{Seketika Ayahnya mengetuk pintu rumah itu}.

"Permisi,ini saya Rian Alviano.Adakah orang didalam?".

{Ucap Ayahnya yang ternyata bernama RIAN ALVIANO setelah mengetuk pintu itu}.

Ayahnya mengetuk pintu sampai 3 kali dan mengucapkan hal yang sama setelahnya,dan pada ketukan yang ke 3 kalinya,barulah pintu itu mulai terbuka dan terlihat ada seorang Nenek yang berpakaian merah.

"Akhirnya kalian datang juga,Rian,Olivia,"{Ucap Nenek itu kepada Ayah dan Ibu Azumi sambil memegang muka mereka berdua}, "Waaaah,kalian ternyata sudah besar ya,Ayumi dan Azumi."{Lanjutnya dengan melihat kearah Ayumi dan Azumi}.

''Lama tak bertemu,Nenek Ayung Maria."{Sapa ramah Ayumi kepada Nenek yang bernama AYUNG MARIA itu}.

"Ayumi,bukankah sudah sering kali Nenek beritahu kepadamu,panggil namaku dengan Nenek ``Ayung`` saja.Jangan masukkan ``Maria``-nya."{Ucap Nenek Ayung kepada Ayumi}.

"Hehehe,maaf Nek.Dari dulu sampai sekarang Ayumi masih belum terbiasa untuk memanggil nama Nenek dengan ``Ayung`` saja.Apalagi sudah beberapa tahun semenjak saya kemari,rasanya benar² nostalgia."{Ucap Ayumi sambil memegang kepalanya karena malu}.

"Hahaha,dari dulu sampai sekarang kamu tidak berubah ya,Ayumi.Dan sekarang berapa lama kamu dan adikmu akan tinggal disini?''{Ucap Nenek Ayung sambil bertanya kepada Ayumi,dan orangtuanya}

"Tidak,yang akan tinggal sekarang bukan Ayumi lagi.Melainkan sekarang adalah adik Ayumi yang akan tinggal disini bersama Nenek Ayung dan warga sekalian.Kalau Ayumi masih memiliki pelajaran yang harus Ayumi urus dikuliahan Ayumi.Sedangkan,Azumi sedang libur bulanannya.Jadi kami setuju untuk sebentara Azumi tinggal disini seperti Ayumi dulu."{Jawab Ayumi}.

"Ooh begitu.Sangat disayangkan sekali kalian berdua tidak bisa disini bersama-sama.Tetapi tidak apa²,kenangan yang kamu dapatkan disini tentunya masih tersimpan dihatimu kan?"{Tanya Nenek Ayung kepada Ayumi}.

"Tentu saja, bagaimana Ayumi bisa lupa semua kenangan yang Ayumi alami disini.Benar² suatu harta yang lebih berharga daripada berlian maupun emas sekalipun."{Ucap Ayumi dengan matanya yang penuh keyakinan dan suatu kepuasan didalam tatapannya}.

"Tunggu sebentar!Sepertinya Kak Ayumi sudah saling kenal dengan Nenek ini?Dan terlebih lagi kenapa kalian jadi membahas tentang tinggal disini?Jelaskan apa sebenarnya terjadi saat ini?"{Ucap Azumi keheranan akan hal yang sedang dibicarakan Nenek Ayung dan Azumi}.

Orangtua Azumi hanya bisa tersenyum-senyum melihat keheranan Azumi yang semakin tidak paham akan hal yang sebenarnya terjadi.

"Rian,Olivia.Kalian belum beri tahu Azumi sebelum kalian kemari?"{Tanya Nenek Ayung kepada orangtua Ayumi dan Azumi dengan tatapan kesal}.

"Eeeeh,begini...Eeh,anuu..."

"Hehehe..."

{Orangtuanya hanya bisa salah tingkah ketika Nenek Ayung menanyakan hal itu kepada mereka,karena mereka belum memberi tahukan apa² kepada Azumi akan rencana mereka itu}.

"Haaaaaduuuuuh,dasar kalian berdua ini."{Ucap Nenek Ayung sambil menghela nafasnya}.

"AZUMI,JADI BEGINI.KAMU DAN KAKAK DULU PERNAH KEMARI KETIKA KAMU MASIH BAYI DAN KAKAK SAAT ITU MASIH SMP.TETAPI KARENA KAMU MASIH BERUSIA BALITA,JADINYA HANYA KAKAK YANG INGAT DESA HIKARI INI.DAN KAMU SAAT ITU DIBAWA PULANG BERSAMA IBU DAN AYAH, JADINYA JUGA KAMU HANYA SEBENTARA DISINI LALU PULANG KEMBALI.DAN SEKARANG,SELAMA KAMU LIBUR BULANAN,KAMU AKAN PINDAH SEBENTARA DISINI SEPERTI KAKAK DULU.DAN NENEK YANG DISANA ITU ADALAH NENEK AYUNG,KAMU AKAN TINGGAL BERSAMA NENEK AYUNG DAN PARA WARGA DISINI."{Jelas Kakaknya kepada Azumi}.

"Haah,yang benar saja.Aku tinggal disebuah Desa?Tentu saja Azumi tidak akan bisa Walaupun hanya 1 hari saja.Dan lagi kenapa Azumi tidak bisa menikmati libur di Kota Manalung saja?Di Kota Manalung juga tidak ada salahnya kan?"{Ucap Azumi kepada Kakaknya dan orangtuanya}.

"Karena kami lihat Lingkungan disana tidak terlalu baik ketika kamu ditinggal sendiri disana,jadinya kami memutuskan untuk lebih baik kamu tinggal di Desa Hikari saja.Karena Ayah dan Ibu masih harus bekerja,dan Kakakmu masih harus kuliah, jadinya kami memutuskan untuk kamu akan tinggal disini sampai waktu liburan sekolahmu selesai."{Ucap Ibunya menjelaskan kepada Azumi}.

"Azumi tidak mau!Azumi ingin pulang!''{Ucap Azumi}.

"AZUMI,KAMU BUKAN ANAK² LAGI.MENURUTLAH,DAN TINGGALLAH DISINI HANYA SAMPAI LIBUR SEKOLAH MU SELESAI,DAN KAMI AKAN DATANG KESINI UNTUK MENJEMPUTMU KEMBALI!"{Ucap tegas Ibunya}.

Tetapi walaupun sudah dijelaskan dan diberi tahu oleh Kakak dan Ibunya,Azumi tetap tidak mau untuk tinggal disana.Menurut Azumi tinggal di Desa tidaklah mungkin baginya walaupun hanya untuk sebentar saja.

Karena hampir kehabisan akal untuk membuat Azumi untuk tetap tinggal disana, akhirnya Kakaknya mendapatkan sebuah ide cemerlang.Adiknya yang hanya memberikan reaksi muka yang cemberut sambil memalingkan mukanya kearah kanan dan sambil melipat tangannya seperti halnya anak kecil yang memberontak,Ayumi pun membisikkan rencananya itu kepada orangtuanya tanpa diketahui Azumi.Dan selesai menjelaskan rencananya itu,orangtuanya berkata dengan reaksi muka yang pasrah.

"Huaaaaah,apa boleh buat."{Ucap orangtuanya}.

Nenek Ayung pertama kali keheranan akan hal yang sedang direncanakan Ayumi dan orangtuanya itu.Tetapi setelah rencananya mulai dilancarkan,Nenek Ayung mulai mengerti akan hal yang mereka rencanakan itu.

"Ok Azumi,kamu menang.Kita akan kembali ke Kota,tetapi sebelum itu mari kita minum segelas air terlebih dahulu,karena kita tidak membawa air ketika kita berangkat kesini.Jadi sebelum berangkat pulang,tolong ambilkan 4 gelas air putih dari dapur rumah ini."{Ucap Ibunya}

Setelah Ibunya mengucapkan hal itu,Ayah dan Kakaknya langsung menganggukkan kepala mereka sambil menutup mata dan menahan tawa mereka.Nenek Ayung pun langsung mengerti tujuan mereka itu,tetapi karena tak punya cara lain lagi untuk meyakinkan Azumi untuk tinggal,oleh sebab itu Nenek Ayung terpaksa diam dan mengikuti alur rencana mereka.

"Eeh,apakah itu benar?Kalau begitu Azumi akan membawakannya.Ayo Nenek,tunjukkan kepada Azumi dimana tempat dapurnya."{Ucap Azumi dengan semangatnya setelah mendengar ucapan ibunya itu}.

''Eeh,,,Oh,ok².Ka,,kalau begitu mari,langsung saja kita kedapur dirumah ini."{Ucap Nenek Ayung dengan gugupnya}.

Azumi langsung masuk kedalam rumah Nenek Ayung tersebut yang ditemanin oleh Nenek Ayung sendiri.Setelah masuk kedalam rumah itu,Azumi langsung terkejut karena ketika ia masuk kedalam rumah itu ternyata lebih luas daripada yang kelihatannya dari luar ruangan.Dan ketika sampai diruang dapurnya sekalipun tetap terlihat luas walaupun model ruangannya masih terlihat tradisional seperti dibagian luar rumahnya.Azumi pun menuangkan air kedalam 4 gelas milik Nenek Ayung dan segera bergegas kembali ke depan pintu.Nenek Ayung langsung gelisah akan reaksi Azumi nantinya ketika mereka sudah sampai didepan pintu.Dan yang benar saja,ketika Azumi tiba didepan pintu itu,mobil yang diparkir didepan halaman yang luas itu tiba² menghilang dan begitu juga orangtuanya dan Kakaknya.Seketika Azumi pun mulai mengeluarkan air matanya perlahan-lahan hingga akhirnya ia benar² menangis karena ditinggal pergi.Nenek Ayung langsung berkeringat dingin dan perlahan demi perlahan mendatangi Azumi yang sedang menangis itu.

"Azumi,sudahlah itu.Mari kita masuk,langit sudah mau malam,tidak baik kalau kita terus berada didepan pintu disaat hari ingin berganti menjadi malam."{Ucap Nenek Ayung perlahan memujuk Azumi}.

"DIAAM,BIARKAN AZUMI DISINI SENDIRIAN.AZUMI INGIN DISINI SAJA SAMPAI AKHIR LIBUR SEKOLAH AZUMI SELESAI!"{Ucap Azumi dengan suara yang besar kepada Nenek Ayung sambil menangis dengan kencang}.

"~Ayumi,dari dulu sampai sekarang kamu tetap saja mendatangkan masalah untukku, haaaduuuuuh.Bahkan idemu saja sudah cukup membuat suatu permasalahan.Dasar Ayumi,dari dulu sampai sekarang kamu tetap tidak berubah,bahkan kamu sampai sekarang tetap memiliki berbagai ide² aneh.Huhuhu,oleh sebab itu juga kamu sangat sulit untuk kulupakan tentang semua kenangan yang kamu lakukan disini.Tetapi apakah adikmu ini akan jauh lebih banyak membuat kenangan bersama kami disini melebihi dirimu dulu ataukah sebaliknya?~"{Ucap Nenek Ayung didalam pikirannya}.

"Sudahlah Azumi,hari sudah mau malam.Mungkin besok mereka akan kembali."{Ucap Nenek Ayung kembali untuk memujuk Azumi untuk masuk}.

"Tidak mungkin.Sejak awal tujuan mereka adalah meninggalkan Azumi disini sampai liburan sekolah Azumi berakhir,jadi mustahil mereka akan datang besok.Dan lagi ini pasti rencana liciknya Kak Ayumi,cuman dia yang biasanya membuat rencana yang licik seperti ini"{Jawab Azumi sambil menangis}.

"~Haaah, tebakanmu itu tepat sekali.Tetapi seandainya kamu tidak memalingkan mukamu saat Ayumi membisikkannya rencananya itu kepada Ayah dan Ibumu,mungkin kamu akan segera tahu akan hal ini.~"{Ucap Nenek Ayung didalam pikiran sambil menghela nafasnya dengan pelan}.

Sedangkan,dari kejauhan mobil yang sedang membawa Ayah,Ibu,dan Kakaknya itu telah terjadi suatu perbincangan tentang Azumi:

"Bagaimana ini, Sekarang sepertinya Azumi-chan akan menangis seperti anak kecil disana.Aku jadi tidak tega kepadanya."{Ucap Ibunya}.

"Mau bagaimana lagi,kalau kita tidak melakukan seperti yang dikatakan oleh Ayumi mungkin saja kita tidak bisa membuatnya tetap berada disana."{Ucap Ayahnya untuk meyakinkan Ibunya}.

"Tenang saja.Dulu waktu saat² Ayumi pertama kali disana,Ayumi juga tidak betah dan ingin secepatnya kembali kerumah.Tetapi setelah beberapa hari disana bersama Nenek Ayung dan para warga Desa,Ayumi merasa seperti tidak ingin pulang lagi dan ingin selamanya disana.Entah mengapa,Desa itu tidaklah seburuk pikiran Ayumi pertama kali ketika berada disini."{Ucap Ayumi dengan wajah yang ceria menatap langit sore didalam kaca mobil mereka}.

"Ya memang sudah sewajarnya.Karena Desa ini memiliki orang² yang baik².Dan lagi,setiap pemikiran orang itu berbeda-beda begitu juga kenangan yang masuk kedalam pikiran dan hatinya.Dan semoga saja,Azumi akan berubah selama ia berada disini."{Ucap Ayahnya dengan tersenyum}.

"Ya,benar sekali.Desa ini juga dulunya pernah memiliki sejarah kelam terhadap warga Desa ini.Tetapi karena DIA,Desa ini akhirnya menjadi tentram kembali.Dan kita harus menjaga harta kenangan ini yang telah ditinggalkan DIA kepada kita.Begitu juga kamu juga harus menjaganya,Ayumi-chan!"{Ucap Ibunya dengan lembut}.

"Iya,karena Ayumi juga sudah mengenal Desa ini ketika berada disini dulu.Jadi sudah sewajarnya akan Ayumi jaga.Ketika Ayumi sudah sukses dan mendapatkan pekerjaan yang Ayumi mimpi-mimpikan,maka Ayumi akan memberikan modal untuk membuat Desa Hikari menjadi jauh lebih berkembang lagi dan Ayumi juga akan memberikan modal untuk pekerjaan para warga Desa,agar mereka semakin mudah mendapatkan pekerjaan disana.Karena rata² pekerjaan mereka disana adalah berdagang dan berkebun,jadi Ayumi harus membagikan modal yang LEEEBIIIH besar lagi kepada para warga Desa.Yang penting agar para warga Desa semakin senang,hihihi..."{Ucap Ayumi dengan penuh keyakinan dan semangatnya}. "Eeeh,Ibuuuuuu!Dan juga kan sudah Ayumi ingatkan berulang kali juga.Jangan masukkan sebutan ``CHAN`` diakhiran nama Ayumi."{Sambung Ayumi dengan nada kesal kepada Ibunya}.

"HAHAHAHAHAHA"

{TERDENGAR SUARA TAWA AYAH DAN IBUNYA DARI MOBIL}.

Sedangkan dirumah Nenek Ayung,tetap saja Azumi memberontak untuk masuk kedalam rumah Nenek Ayung.

"Ayolah Azumi,tidaklah bagus berlama-lama disini.Nanti kamu bisa masuk angin."{Ucap Nenek Ayung}.

"Nenek jangan memperlakukanku seperti anak kecil!Yang penting Azumi tidak ingin masuk."{Jawab Azumi}.

"~fuuuuf,bukannya saat ini kamu sudah bersikap layaknya seorang anak².~"{Ucap Nenek Ayung dipikirannya}.

Seketika,angin berhembus dengan kencang.Dan tiba² dari arah depan halaman rumah Nenek Ayung terlihat seorang laki² remaja yang seusia dengan Azumi sedang berjalan menuju kearah rumah Nenek Ayung.Laki² remaja itu berciri-cirikan bajunya yang berwarna hitam kemerahan,rambutnya juga memiliki warna hitam kebiruan,dengan matanya yang berwarna biru.Selain itu,laki² remaja itu juga memainkan kembang api yang berjenis KEMBANG API SPARKLERS(kembang api yang memiliki pegangan kawat).

Seketika juga,pandangan Azumi bertumpu kearah laki² remaja yang sedang memainkan kembang api itu.Bersamaan dengan hembusan angin,ia mulai berjalan semakin dekat kearah Azumi dan Nenek Ayung.Azumi merasakan Gemilau Cahaya Senja langit yang menyinari seorang laki² remaja yang memainkan kembang api itu.

Tanpa Azumi sadari,laki² itu sudah berada didepan ia dan Nenek Ayung.Dan ketika itu juga,kembang api yang laki² itu maini juga ikut padam.Azumi merasa badannya kaku,padahal ia hanya melihat seorang anak laki² yang berumur yang tak jauh beda darinya.Tetapi entah mengapa,Azumi merasakan seperti ada hal yang mengganjal didalam diri lelaki tersebut.

"Kau,apa yang kau lakukan disini.Cepatlah masuk kedalam.Sebentar lagi malam akan menelan langit ini dengan warna hitamnya."{Ucap Anak laki² sambil menatap kearah Azumi}.

*HUUUSSHHHHH*

{SEKETIKA ANGIN MULAI BERTIUP KEMBALI}.

Apakah ini adalah suatu takdir.Yang jelas,dengan pertemuan mereka itu akan membuat suatu perubahan yang akan memberikan bekas yang mendalam didalam pikiran dan hati mereka.Dan juga,dimulainya suatu kisah diantara kenangan baru didalam kehidupan Azumi.

[BERSAMBUNG].