"Yangmulia ramalan telah terangkat, kemakmuran kali ini ada diatas tangan Tsukuyomi, apa yang harus kita lakukan yangmulia?" laki-laki bertudung menunduk, merasa khawatir dengan kelangsungan masa kejayaan kekaisaran yang akan padam.
"apa ramalan tidak mengatakan hal yang salah? Kita semua tahu bahwa Swazi memegang takdir sebagai Amaterasu" Delonix merasa kan kekhawatiran yang sama seperti penyihir didepannya.
"Yangmulia, ini adalah ramalan agung tidak mungkin terdapat kesalahan didalamnya, semenjak kelahiran putra mahkota takdir amaterasu sudah terlihat pada lambang matahari di tangannya, sedangkan ramalan kali ini manyatakan Tsukuyomi lah yang memegang kemakmuran." penyihir itu kembali mengigatkan Delonix, dan menyadarkannya bahwa masalah ini bisa berakibat fatal.
"apakah tak ada cara memindahkan takdir?" Delonix berpikir mungkin saja takdir anaknya dapat dirubah.
"Yangmulia, takdir yang sudah diberikan tidak bisa dicabut atau dipindahkan"
"Apakah tak ada cara lain?"
Penyihir itu berpikir sejenak. "Ada, ada sebuah cara yaitu ikat takdir Tsukuyomi dengan kekaisaran dengan begitu kemakmuran akan menyertai" penyihir itu ingat akan sebuah cara lain.
"Apa maksud mu ikatan pernikahan? Bagaimana jika pemegang takdir Tsukuyomi adalah seorang pria?" Delonix kebingungan, mungkin bila itu seorang pria dia akan mengangkatnya sebagai anaknya, tapi melakukan itu hanya akan membuat pertikaian antara putra mahkota dan anak itu kelak, ini bukanlah ide yang baik.
"Yangmulia tidak perlu cemas, jika Amaterasu terlahir kembali sebagai laki-laki maka sudah dipastikan bahwa kali ini Tsukuyomi akan terlahir kembali sebagai seorang wanita, apakah anda ingat awal mula Amaterasu dan Tsukuyomi?" penyihir kembali bertanya pada Delonix, memastikan apakah rajanya masih ingat tentang leluhur mereka.
"Ya tentu saja, Amaterasu dan Tsukuyomi termasuk dalam 3 bersaudara suci yang dilahirkan oleh Dewa izanagi sang pencipta seluruh daratan Helianthus, jika dulu Amaterasu sebagai dewi dan Tsukuyomi sebagai dewa maka kelahiran kali ini mereka sebaliknya?."
Delonix kembali berpikir, penyihir itu terdiam memberikan rajanya waktu untuk berpikir, namun ketika Delonix sudah mendapatkan keputusannya, ia bertanya.
"Perintah anda Yangmulia?" penyihir itu tahu bahwa rajanya suda mengambil keputusan kemudian ia membungkukan tubuhnya.
"Aku perintahkan kau, cari gadis itu, dan sampaikan surat ku padanya."
.
.
.
.
.
Azelia termenung, kini ditangannya terdapat surat yang ayahya berikan kepadanya. Sebenarnya apa yang dipikirkan sang raja, kenapa tiba-tiba ia mendapat lamaran. Mungkinkah ada hal terselubung dibaliknya? Tapi keluarga Count sepertinya tidak akan memberikan keuntungan yang seberapa akan didapat. dibanding dengan mengambil menantu dengan title Earl. ya count masih terlalu rendah untuk mengambil keuntungan besar untuk seorang raja dari segala raja di tanah Helianthus ini.
Lantas apa yang sebenarnya raja inginkan?
"walaupun aku merasa diuntungkan, tapi aku merasa ada unsur politik disini" Azelia mendesah lelah
Wangi rerumputan basah dicampur wangi bunga-bunga ditaman ini membuat pikiran Azelia sedikit lebih jernih, ia bisa mencium wangi petrichor dari tanah yang diinjaknya sekarang.
"Bagaimana jika aku benar-benar sampai terlena dengan perasaan ini?" Azel memegang dadanya, rasanya dengan putra mahkota tidak seperti 'cinta monyet' semasa remaja.
Azelia mendesah kembali"Apa yang harus aku lakukan?"
Sudah pasti Azel tidak bisa memilih terima atau tolak, karena dalam surat tersebut raja mengatakan akan 'mengambil' Azel.
"Apa mungkin, dia suka pada ku?…t-tidak mungkin!! apa yang coba aku pikirkan?" wajah Azel memerah dan berubah menjadi kembali murung dengan cepat.
"Itu, tidak mungkin kan?"
Azel mencoba menekan perasaannya, ia tak mau jika harus sakit bila apa yang ia pikirkan tidak sesuai apa yang hatinya katakan.
Azel berbalik menghadap rumah yang sudah ia tinggali sampai saat ini. Ia pasti akan sangat merindukan suasana rumah ini, dan taman-taman bunganya semoga saja para pelayan bisa menjaganya dengan baik.
"Dua hari lagi aku akan dijemput, aku harus mempersiapkan segalanya dengan baik, jangan sampai mempermalukan keluarga Russelia."
Ia berdiri dan angin berhembus nakal menyapu rambut-rambutnya, walau ia belum tau apa yang harus dilakukan untuk kedepannya, yang pasti Azel akan melakukan yang terbaik dari apa yang bisa ia lakukan.