Chereads / Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 54 - Serangan Penyelamatan

Chapter 54 - Serangan Penyelamatan

-------------

Belum berhenti teriakan HongEr seseorang sudah menghancurkan kereta ringkih itu dan langsung menerjang tubuh pria yang ada di atas HongEr.

"Brukkk!"

"Kurang ajar!" Ia FeiEr.

Napas Hong terengah, ia lemas, tapi bisa melihat jelas wajah murka kak Feinya, ia kembali menerjang pria itu tapi mendapatkan perlawanan yang sangat kuat.

Ting Ting Ting Ting! Suara besi beradu.

Hong berusaha bergerak tapi totokannya belum hilang, ia hanya bisa mendengar suara perkelahian di luar kereta, Hong berusaha merangkak melihat dari kereta yang sudah terkoyak.

Pria itu menerjang Fei dengan kuat, ukuran tubuhnya dua kali lipat dari Fei, menahan serangan Fei sangat mudah baginya.

"Hiatt!" Fei menyerang dengan tujuan melumpuhkan tapi ia justru harus terdorong berapa kali karena pria itu menahan pedangnya walau dengan tangan kosong.

Fei terengah, ia berusaha mengambil posisi bertahan, menurunkan tubuhnya dengan LuKan di belakang punggungnya.

Pria itu menyeringai, menjilat tepi bibirnya yang sempat mengeluarkan sedikit darah karena serangan tiba-tiba Fei tadi.

"Hehehe anak yang manis, kau punya keberanian besar rupanya, kenapa? Kau, menyukainya juga?" Tung pria itu mendekati Hong kembali, meraih wajah Hong dengan telapak tangannya yang besar dan hendak menciumnya.

"Lepaskan tanganmu!" Fei murka, tanpa pikir panjang ia maju dengan cepat berusaha menyerang pria itu kembali.

Pria itu begitu tangguh, ia bahkan tidak bergerak seinci pun saat menahan serangan Fei dan mendorong pemuda itu jauh ke depan.

Dengan sekali serang Fei terlempar hingga punggungnya menghantam pohon besar keras.

"Ackkh!!"

"K kak" Hong cemas, tubuh kakaknya terlempar cukup jauh, tangannya berusaha menggapai tapi ia tidak bisa banyak bergerak.

"Kak!"

Pria itu masih berdiri di tempatnya, ia menunggu Fei yang kepayahan berusaha bangun dari jatuhnya, mulutnya memuntahkan darah, tenaga dalam pria itu sangat kuat hingga menghantam organ dalam tubuhnya, semua bagian tubuhnya sakit,

"Uhuk uhuk"

Tapi ini tidak bisa, ia harus menyelamatkan HongEr walau orang itu bukan lawannya sekalipun, FeiEr bersiap maju kembali, ia menyeka bibirnya yang masih tersisa darah segar dan maju merangsek kembali.

"Hiahhhh!!"

..............

Kediaman SangGuan.

Banyak pengawal kediaman SangGuan sudah bersiap di depan gerbang, BaiHu baru menaiki kuda besarnya dan memimpin pengawal menuju ke arah kota, bersama SangTao, TangYi, AYao dan DaHuang mengikuti dari belakang.

"Hiaaaa hiaaa!!"

Di depan gerbang. TangYuan lemas menyandar pada ErNiang, mengetahui HongEr diculik lututnya lemas hingga dadanya sakit, ia tidak bisa berpikir jernih.

"HongEr-ku, oh kenapa Ibunda membiarkan kau pergi sendiri Hong"

ErNiang dan nyonya rumah SangGuan berusaha menghibur Tangyuan.

"Tuan putri tenanglah, tuan muda pasti baik-baik saja"

"HongEr!"

Di dalam gerbang, KaiLe berdiri di samping Tao yang melihat dari kejauhan apa yang terjadi.

"Tao, kau tahu apa yang harus kau lakukan" bisik KaiLe, Tao mengepalkan tangannya menunduk hormat.

"Siap Yang Mulia" hingga pria muda bertubuh kekar itu melesat cepat ke atas atap dan pergi bersama angin yang berhembus,

KaiLe menaikkan lengan bajunya, menarik nafas panjang.

"Heh semoga Adik Hong baik-baik saja"

..................

"Kukukuku kukukuku" suara burung hantu.

Bulan purnama tepat di atas langit, lurus hingga menerangi sebagian hutan yang sangat gelap tanpa lampu sedikitpun, suara burung malam dan serigala seakan saling bersahutan.

Tangannya bergerak di antara dedaunan kering yang jatuh di atas tanah berlumut dan basah, tangan HongEr, ia akhirnya bisa menggerakkan tangannya.

"Ekh" tubuhnya juga, walau sakit di beberapa tempat tapi ia sudah bisa bergerak, totokan di tubuhnya sudah menghilang, ini, bagaimana bisa? Lalu, ini di mana? Kepalanya sakit, ingatan terakhirnya adalah saat pria bertubuh besar itu dengan tangannya mengangkat ia dengan mudah dan memapahnya di punggungnya, ia masih bisa melihat kak Fei-nya yang sudah jatuh terkapar tidak bergerak.

"Kak, kak Fei!" Ingat akan kakaknya Hong berusaha bangun dan melihat sekitarnya, tidak ada orang lain di sana, tidak ada kak Fei-nya juga pria tadi, ia di mana? Apa mereka meninggalkannya? Apa pria itu, mengira ia sudah mati dan meninggalkannya di sana sendiri?

Hong berdiri, agak terhuyung karena masih gamang, kepalanya sakit bukan main.

"Ekh sakit sekali" ia ada di dekat aliran sungai, di bawah lembah menyerupai ngarai cukup jelas terlihat di bawah cahaya bulan, perlahan Hong berjalan, hati-hati agar tidak salah injak karena sekelilingnya adalah batu kali yang licin.

"Kak! Kak Fei!" Serunya,

Ia kelelahan, perutnya lapar sekali, kaki dan tangannya sakit, ia tidak mungkin menjadi hantu kelaparan khan? Oh bubur bibi ErNiang melayang di depannya, ia baru akan menyentuh mangkuk besar bubur bibi ErNiang saat Ibundanya menariknya segera pergi, ia jadi menyesal tidak sempat menikmatinya.

"Aduuh"

Sambil memegang perutnya yang terus bergemuruh karena lapar Hong terus berjalan pelan.

"Kak! Kakak Fei!" Serunya, hingga tanpa sengaja ia salah menginjak batu hingga jatuh tergelincir.

"Akkh!!"

...............

Pagi tiba.

Embun yang tertinggal di pinggir daun perlahan turun menetes tanah berlumut di kedalaman hutan.

Sesosok tubuh yang terbaring di atas tumpukan ranting dan daun membusuk perlahan bergerak, ia FeiEr, tampak darah di beberapa bagian pakaiannya, wajahnya kotor, rambut dan pakaiannya sudah agak terkoyak tidak beraturan, badannya sakit di sana sini, ada luka benda tajam di lengan kirinya yang masih mengeluarkan darah yang perlahan mengering dan LuKan yang terpental agak jauh darinya, tapi hanya itu saja, tidak ada orang lain di sana selain dirinya.

"Ekh" perlahan sambil memegang lengan kirinya yang sepertinya terluka paling parah ia berusaha berdiri, meraih LuKan dan melirik sekitarnya, ia berada di dasar lembah, sekelilingnya pohon lebat yang besar, sudah banyak suara burung yang bernyanyi di atas dahan dan hewan kecil seperti tupai yang saling berkejaran, ia kehilangan HongEr.

-------------------