"sejujurnya aku tak ingin melibatkan anak kecil di penyelidikan kasus ini, tetapi melihat kemampuanmu mungkin aku bisa memberi kesempatan"
"benarkah? terimakasih paman Wei, aku akan bekerja keras untuk menyelidiki kasus ini"
"tapi kau harus menuruti kata yang diperintahkan olehku dan paman Dante"
"baik paman"
saat perjalanan menuju TKP
"paman bisa kah kita berhenti sejenak?"
"ada apa?"
"aku mencium bau binatang buas disini"
"... apakah binatang itu sangat dekat dengan kita? apakah kita tidak bisa melewatinya"
"mungkin sejarak 2 Km dari sini"
"masih cukup jauh, kita bisa melewatinya"
lalu 30 menit kemudian
*gubrak
"ada apa? kenapa berhenti mendadak"
"kita di hadang segerombolan serigala yang jumlahnya lebih dari 5"
"apa!? apakah tidak ada jalan pintas lain?"
"tidak ada tuan, jalan menuju TKP hanya ini karena jalan yang lain sudah ditutup"
"kalau bagitu kita mundur lebih dahulu"
lalu Herlio menyela pembicaraan
"tunggu paman Wei, aku mencium bau darah manusia di sekitar sini"
"apa? tetapi disini adalah jalan yang ditutup, bagaimana mungkin ada yang masuk selain kita"
"aku tidak berbohong, di arah barat seperti ada bau percikan kayu terbakar yang baru saja dimatikan"
"apa!? tunggu sebentar aku akan bertanya kepada inspektor penyelidik"
"halo, apakah akhir-akhir ini ada yang masuk ke dalam hutan?"
"di data tidak ada yang masuk ke dalam hutan, hanya seorang penjaga tetap dan seorang dokter"
"mereka berjaga di arah mana?"
"mereka berjaga di arah masuk hutan bagian 1 di arah selatan, dan hutan bagian 2 arah Timur"
"apakah tidak ada yang berada di bagian barat?"
"tidak ada, di bagian barat hanya terdapat kamar mandi kecil yang usang dan taman terbengkalai yang di selimuti lumut"
"taman? apakah taman itu sering dikunjungi warga sekitar sebelum area ini di tutup?"
"ya, dulu ada seorang anak kecil sekitar umur 10 tahun selalu ke taman tersebut. Lalu semenjak taman di tutup, dia tidak kelihatan lagi di sekitar sini"
"hm.. sepertinya sedikit aneh"
lalu Herlio turun dari kereta dan mendekati bau darah tersebut
"ehm... sepertinya bau ini seperti darah kotor yang di perban dengan kain kasa"
"apa yang akan kau lakukan Herlio?"
"mungkin aku akan mencoba untuk mendekati bau ini, karena bagaimana pun ini adalah bau darah manusia dan kemungkinan dia membutuhkan pertolongan"
"tapi Herlio kau harus ingat kita berada di wilayah terlarang, mungkin itu adalah pancingan agar kau menuju ke sana"
"jika benar ini adalah sebuah pancingan untuk menjebakku, itu adalah takdirku. Tenanglah paman, aku bisa membedakan bau darah yang asli dan yang campuran"
"maksudmu?"
"jika ternyata ini adalah sebuah pancingan untukku, dia pasti membutuhkan banyak darah supaya tidak kering dan membuat baunya semakin menyengat. karena 1 manusia hanya menampung 7 hingga 8 persen darah dalam tubuh, jadi sangat mudah habis jika digunakan terus menerus untuk menjebak manusia. maka dia pasti akan mencampur darah manusia dengan darah manusia lain"
"baiklah jika itu mau mu, mungkin aku juga akan mengawalmu dengan penjaga lain"
"terimakasih paman"
bau darah semakin dekat dan semakin menyengat, dan bau kayu bakar yang sudah menjadi arang berhamburan di terpa angin.
"lihat ini paman, arang ini berasal dari sana" menunjuk ke dalam taman yang sudah dipenuhi lumut
"apakah kau yakin Herlio? sebenarnya kita bisa menyuruh penjaga lain untuk menyelidiki ini"
"tenang saja paman, aku akan selalu waspada"
lalu Herlio mendengar suara seperti desahan yang sangat cepat
"paman, aku mendengar sesuatu"
"apa yang kau dengar?"
"aku mendengar suara seorang perempuan sedang mendesah"
"mendesah? apakah mungkin dia sedang sakit?"
lalu Herlio berjalan ke belakang pohon di taman
"paman lihat di sini" sambil tersontak kaget
"apa ini? anak ini sedang demam, pengawal segera angkut anak ini ke kuda. segera turunkan panasnya"
lalu anak perempuan itu masih setengah sadar, dan mengelak
"menjauh dariku, aku yakin kalian ingin membawanya pergi dariku"
"tenanglah nak, kita bukan orang jahat"
"pergi kau!"
lalu paman Wei menjelaskan
"tenanglah nak, kami tak akan menyakitimu. kami adalah pihak dari kepolisian dan kami akan meredakan demam mu lebih dahulu"
"apakah kalian tak akan menyakitiku? apakah kalian tidak berbohong?"
"ya kita tidak berbohong, lebih baik kita segera redakan demam mu sebelum menjadi lebih parah"
"ba-baiklah"
lalu setelah anak itu di beri obat dan di beri makan, paman Wei dan paman Dante menanyai anak perempuan itu
"nak bolehkah kita tau siapa namamu dan berapa umurmu?"
"ya namaku adalah Lylia dan aku berumur 13 Tahun"
"kenapa kamu bisa berada di sini?"
"dulu aku selalu ke taman ini bersama sahabatku, tetapi semenjak aku pindah rumah aku tidak pernah melihatnya lagi. lalu 4 hari yang lalu aku berencana ke taman ini dengan ayah, lalu aku tidak sengaja bertemu dia tetapi ... "
"ketua lapor, banyak serigala yang menuju kemari karena mencium bau darah"
"apa? baiklah kita hari ini kembali lebih dulu karena sudah malam, besok kita kembali lagi di pagi hari. Lylia, kamu bisa berjalan? kamu duduklah di samping Herlio, dia akan menjagamu"
"baik"
"hai namaku Herlio, apakah demammu sudah reda? sepertinya taman ini memiliki kesan yang baik bagimu"
"ya, taman ini menyimpan banyak kenangan baik dan buruk kami. awalnya dia sangat baik bagiku sehingga ku merindukannya, dan memutuskan untuk pergi ke taman ini lagi"
"lalu apakah kau sudah bertemu dengannya?"
"sudah, tetapi dia ..."
Lylia menjadi sedih saat Herlio menanyai hal itu, dan Herlio pun bergegas mengalihkan pembicaraan agar Lylia bisa kembali tersenyum
"Lylia apakah kau pernah melihat bintang?"
"bintang? tentu saja aku pernah melihatnya, setiap malam di depan kamar akan terlihat gemerlap bintang"
"haha, kau tau? ini adalah pertamakali bagiku melihat bintang"
"apa? tidak mungkin, apakah kau tidak pernah keluar untuk melihat bintang"
"aku saat kecil di kurung di tempat gelap yang menyeramkan, tidak di izinkan untuk keluar dari tempat itu"