Chereads / Love of a psychopath / Chapter 5 - Part 2

Chapter 5 - Part 2

Stela duduk menuruni undakan tangga.

"Daddy mommy"teriak stela sambil berlari kearah kedua orang tuanya.

"Sayang jangan teriak-teriak nanti tenggorokan kamu sakit"ucap mommy.

"Iya mommy,Daddy jahat tadi kenapa lama banget jemput stela"ucap stela merajuk.

"Sini duduk di pangkuan Daddy princess"stela pun menurut meskipun dia sedang ngambek tapi dia tidak bisa berjauhan dengan Daddy nya itu.

"Tadi Daddy ada miting baby maafin Daddy oke"ucap Daddy stela dengan wajah bersalah.

"Iya Queen maafin tapi Daddy enggak boleh ulangin"ucapnya dengan senyum manis.

"Siap tuan putri, Daddy telvon kenapa ponsel princess mati hm, Daddy sama mommy sampai khawatir princess kenapa-kenapa"

"Ponsel princess batrenya lobet"ucapnya dengan cengengesan.

"Udah-udah sekarang princess makan oke,habis itu tidur"

"Siap ibu negara"ucapnya membuat kedua orang tuanya gemas.

Setelah mereka selesai makan stela langsung berjalan kearah kamarnya.

Dia pun duduk langsung tidur,dia menghidupkan ponselnya ada beberapa pesan wa masuk.

*Canmutsex*

*Jesika*

Ini grup apaan woy

*Karin*

Canmutsex apaan namanya aneh

*Lisa*

Cantik imut sexsi kayak Eneng Lisa ini

*Karin*

Abang jijik neng

*Jesika*

🤢🤮

*Lisa*

Ngomong-ngomong @Queensha Auristela nih bocah kemana

*Jesika*

2

*Karin*

3

*Queensha Auristela*

Nenek,bunda,Karin,stela disini lagi dirumah sambil nonton Drakor.

*Jesika*

Mantep anak bunda pinter

*Karin*

Bengek 🤧

*Lisa*

Jesika anjing-_-

*Karin*

Nenek Lisa🤣

*Queensha Auristela*

Enggak boleh ngomong kasar dosa

*Karin*

2

*Jesika*

Ngenes bener nasib elo Lis😂

*Queensha Auristela*

Udah dulu stela mau bobok, good night ❤️

*Lisa*

Ngini amat nasib gue tuhan,night❤️😍

*Jesika*

Night anak bunda yang ngemisin ❤️😘

*Karin*

Mimpi indah sayangku ❤️🥰

Stela menutup ponselnya.

Drttt... drttt

Panggilan telepon.

+62 895 8079 350**

Itu nomer author ✌️🤣

*Hallo baby*

*Ini siapa!*ucap stela.

*Kenan calon suami kamu*

*Kenan dapet nomer aku dari mana*

*Sahabat kamu*

*Oh,Kenan ngapain nelvon aku*

*Kangen*

*Kan tadi pagi habis ketemu*

*Tapi kengen,kamu udah makan*

*Udah,kalo Kenan!,Kenan sekarang ngomonya aku-kamu"ucap stela dari sebrang sana sambil tertawa*

*Belum laper, ketularan kamu makanya sekarang aku ngomong aku-kamu"

*Kenan sana makan dulu nanti  sakit*

*Iya,cie perhatian,udah malam jangan lupa tidur good night baby 😘*

*Night*

Sambungan telepon dimatikan oleh stela.

'kok muka stela merahnya terus jantung stela kok deg deg ser, masak stela kena penyakit jantung'batin stela seletah itu dia langsung tertidur

**************

KENAN POV

Sekarang Kenan sedang berada di sebuah ruangan yang ngelap dan terdapat berbagai macam benda-benda tajam serta terdapat organ-organ tubuh yang sudah tidak utuh.

"Siapa elo, cepet lepasin gue"ucap cewek itu dengan nada ketakutan nya.

"Hhhhh.....gue adalah dewa kematian bagi elo"ucap Kenan.

"E-elo,Kenan kan,bebasin gue"ucap Dinda dengan terbata bata karena dia  merasa ketakutan.

"Tidak semudah itu verguso"ucap kenan dengan senyum iblis nya.

"Gue enggak pernah punya salah sama elo"ucap Dinda.

"Tapi elo udah bikin cewek gue terluka"

"Gue lakuin itu semua karena gue suka sama elo tapi kenapa elo malah suka dan belain jalang itu"teriak Dinda.

Plak

Plak

"Dia bukan jalang, tapi elo yang jalang"

Kenan mengambil pisau lipat nya.

Srek....

Kenan menyayat pipi Dinda mengunakan pisau lipatnya. setelah itu memotong tangan Dinda dan merobek mulut Dinda sehingga membuat Dinda menjerit kesakitan.

Setelah itu memutilasi organ tubuh Dinda.

"Seharusnya gue nyiksa elo lebih lama lagi dan gue ingin elo menjerit kesakitan.tapi karena gue belum hubungi pacar gue jadi gue percepat kematian elo"ucap kenan disertai tawa iblis nya.

Setelah itu Kenan langsung Menelpon seseorang.

"Dre beres kan mayat itu  dan berikan mayat itu ke hewan kesayangan ku"

"...'

Setelah itu kenan mematikan telpon nya dan pergi berjalan meninggalkan ruangan  itu lalu.

tentang kedua antek-antek Dinda mereka sedang di gilir bodyguard Kenan setelah selesai bermain-main mereka berdua akan dibunuh.

'apa yang jadi milik gue orang lain enggak berhak ikut campur,sekali mereka ikut campur dewa kematian akan datang menjemput kalian'batin Kenan.

didalam mobil Kenan langsung menelpon gadisnya.

*Hallo baby*ucap Kenan dengan suara sexsinya.

*Ini siapa!*ucap orang di sebrang sana.

*Kenan calon suami kamu*ucapnya sambil terkekeh.

*Kenan dapet nomer aku dari mana*ucap gadisnya dengan tampang polos.

*Sahabat kamu*

*Oh,Kenan ngapain nelvon aku*

*Kangen*

*Kan tadi pagi habis ketemu*

*Tapi kengen,kamu udah makan*

*Udah,kalo Kenan!,Kenan sekarang ngomonya aku-kamu"ucap stela dari sebrang sana sambil tertawa*

*Belum laper, ketularan kamu makanya sekarang aku ngomong aku-kamu"

*Kenan sana makan dulu nanti  sakit*

*Iya,cie perhatian,udah malam jangan lupa tidur good night baby 😘*

*Night*

Kenan terkekeh dia membayangkan kedua pipi gadisnya memerah merona,dia jadi merindukan gadis itu.

apa sebaiknya dia culik saja tapi orang taunya pasti akan mencari.

-END KENAN-

'ketika cinta tumbuh seiring berjalannya waktu dan ketika hati tak tahu kapan berlabuh.

maka mungkin Tuhan sudah menyiapkan semua skenario yang jauh lebih indah.

jodoh dan kematian sudah di tentukan maka tinggal kamu jalani saja jalan alur takdir itu'

-----penulis-----

'mencintai hanya butuh waktu beberapa detik ataupun jam tapi melupakan membutuhkan waktu untuk beberapa hari ataupun bulan, karena cinta akan tumbuh tapi luka tak akan dengan segampang itu cepat terobati apalagi luka itu akan meninggalkan bekasnya yang sulit di hilangkan'

contoh saja wajah mu yang awalnya putih bersih banyak kaum Adam menyukai mu,tapi suatu hari ketika muka mu tumbuh berjerawat kadang jerawat itu menyakitkan bukan dan ketika jerawat itu telah sembuh bekasnya masih ada dan sangat sangat sulit di hilangkan.

sama seperti hati bisa tumbuh tapi kadang menyakitkan.

cinta kadang membahagia kan kadang juga menyakitkan karena cinta membuat orang bodoh dan karena cinta air mata wanita keluar dan karena cinta manusia seakan buta.

-----penulis-----